Organisasi Mahasiswa UIN Gelar Diskusi Tanamkan Pancasila

Pendidikan197 Dilihat

BeTimes.id – Berbagai organisasi kemahasiswaan yang diantaranya Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Aliansi Santri, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikabah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, serta sejumlah Majelis Ulama Indonesia (MUI), menggelar diskusi publik dengan tema “Tangkal Paham Anti Pancasila” di Insomaniak Cafe, Jakarta.

Lewat agenda ini, nilai luhur Pancasila diharapkan lebih tertanam di kalangan milenial.

Menurut Ketua MUI Ciputat Timur, KH Subur, Pancasila mengandung nilai keberagaman bangsa Indonesia. Sebagaimana terungkap dalam sila pertama. Nilai ketuhanan itulah yang menjiwai sila-sila yang lainnya.

Karena itu, ia mendorong agar Pancasila terus ditanamkan ke generasi milenial. Ini menurutnya penting agar ke depan persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga

“Idiologi Pancasila sudah sangat sesuai dijadikan dasar bagi bangsa Indonesia yang sangat majemuk baik suku, adat istiadat dan budaya. Sebagai genersi bangsa jangan kita sekali-sekali melupakan sejarah (Jasmerah), seperti kata Bung Karno,” katanya, Rabu (26/02/20).

Sementara itu, Demisioner Ketua HMI Ciputat, Karlis Hasalubis menegaskan sejak dahulu para pendiri bangsa sudah menetapkan bahwa Indonesia berdiri di atas persatuan dan kesatuan seluruh kelompok yang ada. Semua aspirasi dan kepentingan golongan dihargai dan diberikan tempat yang sama, bukan karena alasan mayoritas dan minoritas.

Ia pun menegaskan bahwa ideologi Pancasila merupakan falsafah bangsa Indonesia yang sudah tidak boleh di tawar-tawar lagi.

Sejarah terbentuknya pancasila berawal dari jaman Maja Pahit abad 14 dari mpu tantular.

“Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk sehingga pendiri bangsa berfikir keras menghasilkan falsafah atau ideologi yang dapat mengakomodir kemajemukan bangsa sehingga lahirlah Pancasila,” jelasnya.

Di tepi lain, Ketua Aliansi Santri UIN Syarief Hidayatullah Zainal Hamdi, mengajak agar seluruh santri, sebagai bagian dari bangsa, harus mengambil peran untuk menjaga Pancasila dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab.

Kata dia, Pancasila telah disepakati oleh para pendiri Negara Indonesia, termasuk para kiai, sebagai ideologi negara. Namun, ada segelintir orang yang menggugat kesepakatan tersebut. Mereka berusaha mengganti ideologi negara dengan selain Pancasila.

“Tantangan kita adalah menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dari paham-paham yang tidak benar. Cara menangkal paham anti Pancasila adalah dengan melakukan kontra narasi. Yaitu, jika ada kelompok mengaungkan Anti Pancasila maka mari kita gaungkan Pro Pancasila,” pungkasnya. (al)

Komentar