BeTimes.id– Sekretaris Eksekutif bidang Keadilan dan Perdamaian (KP) PGI, Pdt. Etika Saragih mengatakan, menjadi tugas negara untuk hadir memberi jaminan kebebasan bagi setiap warga negara menjalankan hak dasarnya yaitu menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
“Negara juga harus hadir dalam pemulihan trauma bagi para korban,” tegas Etika Saragih, saat jumpa pers pimpinan majelis agama-agama, di Media Center Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, Selasa (5/8),
Jumpa pers yang diinisiasi oleh KWI ini, dalam rangka menyikapi sejumlah tindakan intimidasi, kekerasan dan pembatasan sepihak terhadap kegiatan doa-ibadah yang bernuansa intoleransi agama di sejumlah daerah di Indonesia. Pada kesempatan itu, pimpinan majelis agama-agama mengeluarkan seruan bersama.
“Ketua Umum PGI (Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty-red) dalam kunjungan ke Padang bertemu dengan para korban, termasuk anak-anak yang mengalami trauma serius atas peristiwa yang terjadi di sana. Ini tidak boleh disepelekan karena menyangkut pertumbuhan anak itu sendiri ke depan, akibat perilaku kekerasan karena perbedaan keyakinan,” tandas Etika Saragih.
Ia menambahkan, Indonesia adalah Rumah Bersama sehingga semua warga negara adalah tuan rumah, tidak hanya untuk golongan tertentu, dan tidak ada yang dianggap hanya sebagai penumpang.
Komentar