Pramono menyebut predikat kota global dapat dilihat perbedaannya dibandingkan dengan kota biasa.
Salah satunya, melalui keteraturan literasi, kearsipan, dan perpustakaan.
Pramono juga menuturkan, fasilitas literasi yang baik mendorong warga terus menghidupkan budaya membaca demi menambah pengetahuan.
Lebih lanjut, Pramono memaparkan, Indeks Pengukuran Literasi Masyarakat DKI Jakarta Tahun 2024 mencapai nilai 94,16. Angka ini masuk dalam kategori tinggi.
Ia menyebut, hal ini menjadi tantangan bagi Jakarta untuk bisa menjaga budaya baca dan literasi.
Ia berharap kegiatan yang melibatkan pelajar dan mahasiswa ini memberikan dampak positif bagi perkembangan budaya baca dan literasi warga Jakarta.
“Secara khusus, saya menaruh hormat dan harapan, mudah-mudahan acara-acara yang seperti ini menumbuhkan minat baca dan juga minat intelektualitas yang ada di Jakarta ini,” ujarnya.
Komentar