Kawali Mempertanyakan Keseriusan PT NWA Dalam Mengelola PLTSa Sumur Batu Kota Bekasi

Politik711 Dilihat

BeTimes.id – Koalisi Kawal Lingkungan Hidup Indonesia (Kawali) mempertanyakan keseriusan PT Nusa Wijaya Abadi (PT – NWA) dalam mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumur Batu Kota Bekasi.

Pasalnya, diduga PT NWA sebagai pihak ketiga daripada PLTSa Sumur Batu belum juga beroperasi. Hal ini disampaikan Ketua Umum Kawali Puput TD Putra kepada bekasitimes.id, Rabu (24/7/2019).

Menurutnya, dalam perjanjian pembentukan PLTSa Sumur Batu pada tahun 2016 silam sudah di gembor-gemborkan menjadi cikal-bakal proyek percontohan nasional, tapi faktanya?

“Pernah di lakukan uji coba PLTSa selama dua hari, pada Kamis, 4/4/2019 sampai Sabtu 6/4/2019 lalu. Tapi alhasil sampai saat ini belum beroperasi juga, kami menilai banyak pihak dan termasuk pihak Pemerintah Daerah (Pemda) mengaku kecewa,” kata Puput.

Alasannya, pada uji coba yang kedua dan ke tiga lalu di duga juga batal karena terkendala suku cadang mesin yang disebut sebut harus di impor dari Tiongkok.

Ia mengklaim teknologi yang digunakan PLTSa di TPA Sumur Batu untuk menjadikan sampah menjadi tenaga listrik, dalam pengamatannya kurang sesuai dengan standar.

Seperti kata dia, teknologi Thermal yang didatangkan dari Singapura, Japan dan Eropa cenderung negara tersebut masih menggunakan teknologi Thermal.

Dalam pengamatannya pembakaran sampah yang di lakukan di PLTSa Sumur Batu diduga kadar suhu 800-1000 derajat Celsius seperti kurang panas.

Ini bisa dilihat lanjut dia, dari kepulan warna asap yang keluar dari cerobongnya (warna hitam kelam) dan bisa berbahaya karna berpotensi melakukan pencemaran udara.

Puput menjelaskan, pembakaran panas yang kurang dari 800-1000 derajat celsius di kwatirkan akan menimbulkan senyawa Dionxin dan Flurin, pastinya akan mengancam kesehatan warga sekitar baik untuk tumbuh-tumbuhan maupun hewan bila terhirup.

“Dari asap yang pernah keluar melalui cerobongnya saat mesin di operasikan, saya melihatnya teknologi PLTSa di Sumur Batu ini lebih mirip seperti alat pembakaran (tungku bakar),” tutupnya.

Tempat terpisah Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi Sajekti Rubiah, mengaku dirinya masih berkodinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Alasannya, dirinya belum mengetahui secara detail tentang PT NWA dalam mengelola PLTSa Sumur Batu, hingga kini belum berjalan.

“Kita masih melakukan komunikasikan dengan Lingkungan Hidup (LH). Sampai saat ini belum dijawab,” kata Sajekti, dalam pesan WhatsApp-nya. (tgm)

Komentar