Siapkan Pilkades Digital di 154 Desa di Kabupaten Bekasi

Pemerintahan30 Dilihat

id11958_Compress_20250730_192247_7521.jpg

Pilkades Digital


BeTimes.id– Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak tahun 2026 dengan sistem digital.

Dari 179 Desa di Kabupaten Bekasi, 154 Desa di 23 Kecamatan akan menggelar pesta demokrasi lokal tersebut.

Kepala DPMD Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong, menyampaikan, rencana pelaksanaan Pilkades Serentak ini mengacu pada kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tengah mendorong penerapan sistem digital dalam proses pemungutan suara.

“Terkait pemilihan kepala desa serentak, sistem digitalisasi sudah mulai disosialisasikan oleh DPMD Provinsi Jawa Barat. Kami siap mengikuti arahan dan akan melakukan sosialisasi lebih lanjut setelah mendapat petunjuk teknis dari provinsi,” ujarnya, Rabu (30/7).

Rahmat Atong menyambut baik sistem digital yang tengah diperkenalkan tersebut. Menurutnya, penggunaan teknologi dalam Pilkades akan memberi kemudahan bagi masyarakat maupun panitia pelaksana di lapangan.

“Sistem ini tetap mengharuskan pemilih datang ke TPS, namun tidak lagi menggunakan surat suara kertas. Pemungutan suara akan dilakukan menggunakan perangkat elektronik seperti tablet atau layar sentuh,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa transformasi digital ini membutuhkan kesiapan infrastruktur dan pemahaman masyarakat. Oleh sebab itu, DPMD Kabupaten Bekasi terus menjalin koordinasi intensif dengan dinas terkait di tingkat provinsi guna mematangkan skema teknis dan strategi sosialisasi hingga ke desa-desa.

“Ini langkah besar dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi proses Pilkades. Kami ingin memastikan masyarakat memahami sistem ini dengan baik sebelum pelaksanaan,” tambahnya.

Rahmat Atong menyebutkan, digitalisasi Pilkades Serentak 2026 di Kabupaten Bekasi menjadi bagian dari upaya reformasi tata kelola pemilihan kepala desa, sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mendorong digitalisasi di seluruh wilayah provinsi.

“Dengan melibatkan 154 desa, pelaksanaan ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk membangun sistem pemilihan yang lebih modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ucapnya. (*/hem)

Komentar