PGI Sambangi Anak Korban Kekerasan Kelompok Intoleran, Minta Pemerintah Serius Tangani Trauma Healing

Berita50 Dilihat

“Sekali lagi kita mendoakan agar bisa melampaui tahapan-tahapan ini, dan jangan hilang daya kritis kita juga untuk melihat persoalan kebangsaan lain, yang betul-betul membutuhkan energi masyarakat sipil untuk melihatnya. Jangan sampai pengalihan isu kita semua sibuk, lalu kita tidak melihat persoalan kebangsaan yang jauh lebih besar,”ujarnya.

Dalam kunjungan Ketum PGI didapati belum ada dilakukan trauma healing seperti yang dijanjikan oleh pemerintah, termasuk yang disampaikan pada kunjungan Wapres Gibran Rakabuming pada 30 Juli 2025.

Beberapa anak yang mengalami kekerasan langsung, masih sering histeris dan tantrum karena trauma mengingat kejadian itu.

Komisi Kesehatan PGI dr. Esther Sinsuw turut mengkonsolidasi rekan-rekannya PDSKJI cabang Sumatera Barat, untuk membantu penanganan terhadap orang tua maupun anak yang mengalami trauma.

Ketua Umum PGI menegaskan penanganan trauma anak yang menjadi korban harus sungguh-sungguh dan secara menyeluruh dilakukan dan itu seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah.

Menurut Pdt. Jacky, Kerap kali dalam peristiwa-peristiwa seperti ini anak-anak yang menjadi korban langsung hanya menjadi catatan kaki dan bukan subjek utama dalam proses pemulihan konflik secara menyeluruh. “Kami telah mengalaminya di daerah banyak konflik termasuk konflik masa lalu yang terjadi di Maluku,”tambahnya.

Kunjungan PGI diharapkan akan menjadi momentum untuk kembali merajut kerukunan yang sempat terkoyak di Padang, sekaligus menegaskan komitmen PGI dalam menjaga kebebasan beragama dan beribadah di seluruh wilayah Indonesia. (ralian)

Komentar