BeTimes.id– Batak Center didirikan pada tanggal 18 Agustus 2018 oleh 136 tokoh Batak lintas puak-puak Batak yakni Angkola, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, Toba, dari lintas profesi dan latar belakang pendidikan, terus konsisten menjadi pusat gerakan kebudayaan dan pemberdayaan masyarakat Batak di era modern.
Dalam usia ke-80 tahun Indonesia merdeka, kita diingatkan kembali bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghidupi kebudayaannya. Kebudayaan bukan hanya warisan, tetapi karakter dan fondasi masa depan.
Dalam keterangan tertulisnya Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Nasionak (DPN) Batak Center mengatakan,
Kegiatan ini melibatkan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat, budayawan, akademisi, serta generasi muda dari berbagai daerah.
“Kehadiran Yang Mulia [12] Raja dan Sultan Keraton Nusantara yang terhimpun dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) adalah pengingat yang indah bahwa budaya adalah benang emas yang menjahit keindonesiaan kita, Bhinneka Tunggal Ika. Pada kesempatan ini, Batak dan FSKN sepakat mengikatkan diri dalam sebuah kerjasama strategis menjalin kemitraan promosi nilai-nilai luhur kebudayaan Batak dan Nusantara agar terus dikenal dan dihargai oleh masyarakat luas.
Jeirry mengatakan, Batak Center berkomitmen dan siap untuk bergandengan tangan dengan semua pihak dalam menjaga dan memajukan warisan budaya demi Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan,”ucap Jeirry Rudolf Sirait didampingi Ketua Umum DPN Batak Center Ir. Sintong M. Tampubolon, di Ballroom, NTV Tower, Pulomas, Jakarta Timur, Senin (18/8).
Komentar