Lebih lanjut Jeiry menegaskan, merdeka bukan hanya bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga merdeka dari belenggu struktural dan kultural yang menghalangi perempuan untuk berdaya penuh.
“Negara harus hadir dengan kebijakan yang komprehensif. mulai dari pendidikan politik berperspektif gender hingga jaminan layanan kesehatan mental yang merata. Kemerdekaan perempuan adalah kemerdekaan bangsa,” tegasnya.
Momentum 80 tahun Indonesia merdeka harus menjadi titik balik untuk memastikan perempuan memiliki ruang yang adil, aman, dan sehat baik di panggung politik maupun dalam kehidupan sehari-hari.pungkas Rafih. (ralian)
Komentar