GMKI: Jabatan Dijadikan Profesi Maka Tinggal Tunggu Kehancuran Organisasi

Berita97 Dilihat

BeTimes.id– Jabatan Ketua Cabang dan Ketua Umum sudah beralih, dari jabatan pelayanan ke jabatan profesi. Hal ini jika tidak dibenahi maka Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sudah kehilangan orienrasi pelayanannya di tiga medan pelayannya, yakni gereja, perguruan tinggi, dan masyarakat.

“Jika jabatan ketua umum dan ketua cabang menjadi profesi maka kita tinggal menunggu saja kehancuran organisasi ke depan,” tegas Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Prima Surbakti, dalam pembukaan Konfrensi Cabang XXXVIII GMKI Jakarta, di Aula Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) DKI Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (22/8/).

Hadir Ketua BPC GMKI Jakarta Chrysmon Wifandy Gultom, Ketua Forum Senior GMKI Jakarta Sandi Ebenezer Situngkir, Janes Sitorus, dan para senior GMKI Jakarta. Lebih lanjut, Prima mengatakan, GMKI Jakarta adalah barometer dari cabang-cabang GMKI yang ada di seluruh Indonesia. “Jumlah mahasiswa yang ada di Jakarta lebih banyak dari daerah lainnya karena itu dibutuhkan upaya kader GMKI Jakarta untuk memperkenalkan GMKI,”ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Dia mengemukakan, setelah terpilih menjadi Ketum GMKI Bersama dengan Sekretaris Umum Jessica Esther Warouw di Kongres Samarinda, Kalimantan Timur langsung tancap gas menyambangi kampus-kampus yang ada di Indonesia.

Prima mengatakan, GMKI menyambangi Universitas Kristen Satyawacana (UKSW) Salatiga, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Pelita Harapan (UPH) Krawaci Tanggerang, dan Sekolah Tinggi Teologia dan Filsafat (STFT) Jakarta. “Kami datangi UPH, mereka anti untuk masuk organisasi GMKI karena demo. Dengan memberikan pengertian dengan baik bahwa GMKI adalah organisasi yang tampil ke depan dalam memperjuangkan perguruan tinggi, gereja, dan masyarakat mereka akhirnya memahami hal itu. Selalu kami memperkenalkan GMKI dengan baik kepada kampus-kampus. Baru-baru ini STFT Jakarta, dan para dosen mendukung hal itu,”terang Prima.

Dia mengingatkan, era 1950 sampai 1970-an, GMKI Jakarta menjadi episentrum GMKI secara nasional. Karena itu, dia meminta agar bersama-sama ke depan seluruh kader GMKI Jakarta dapat memperkenal organisasi yang didirikan Menteri Kesehatan era Presiden Soekarno, dr. Johanes Leimena itu.

“Saya ingin GMKI menjadi rumah doa dan rumah talenta. Bagaimana kita dipercaya publik, sebelum mengubah orang lain ubah dulu diri mu. Saya yakin GMKI Jakarta sentral dan berpengaruh secara nasonal,”ujar Prima. (ralian)

Komentar