“Semua prinsipnya sudah ada, aturannya sudah ada, tapi kulturnya kok buruk. Kesan orang kalau polisi itu memeras, kemudian membacking. Ini yang terpenting tidak ada meritokrasi, sehingga orang-orang baik itu susah naik,” ujar Mahfud.
Meritokrasi adalah sistem di mana penghargaan dan kedudukan diberikan kepada individu berdasarkan prestasi, kemampuan, dan kinerja mereka, bukan berdasarkan faktor lain seperti status sosial, kekayaan, atau koneksi.
Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang adil, setara, dan efisien, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi penuhnya melalui bakat dan usaha.
Tanpa ada meritokrasi di kepolisian, kata Mahfud, siapa yang ingin mendapat jabatan berdasarkan kedekatan dengan pimpinan atau membayar uang.”Kira-kira begitu tidak meritokrasi. Siapa yang yang ingin dapat jabatan, ya punya kedekatan dengan pimpinan di berbagai level atau membayar,” ujar Mahfud MD.
Mahfud menceritakan pengalamannya membantu seorang polisi berpangkat Kombes untuk menjadi jenderal.”Namanya Kombes Aries, sudah meninggal sebulan lalu. Dia mau ikut sespim di Polri untuk bisa naik bintang satu, kan ada pendidikannya sendiri. Berkali-kali daftar ditolak,” ujar Mahfud.
Komentar