Ralian mendefinisikan, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi orang lain agar bekerjasama secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama.
“Orang malas, suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting tidak menunjukan kepemimpinan,” tandas mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Jakarta itu.
Menurut dia, nilai-nilai kepemimpinan adalah kejujuran, inisiatif, mampu menyelesaikan masalah bukan menjadi sumber masalah, dan peduli kepada sesama.
Lebih lanjut, Ralian mengingatkan dengan mengutip data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2022 sekitar 40 persen terjadi perudungan di dunia pendidikan. Namun demikian, lanjut Ralian, dibutuhkan ketenangan dan mampu melindungi diri dari para pelaku kekerasan.
“Kekerasan bisa terjadi kekerasan fisik, psikis, dan seksual. Akan tetapi ingat, dan catat waktu kejadian, simpan bukti misalnya foto, atau tangkapan layar jika kekerasan terjadi di sosial media. Yuk kita jadikan SMP Yadika 8 Jatimulya tempat pendidikan yang ramah dan bebas dari kekerasan anak baik fisik, psikis, dan kekerasan seksual,”ujar Pembicara Hukum di radio Elshinta itu.
Sementara itu, Panitia LDKS yang juga Guru SMP Yadika 8 Jatimulya, Mitha Simangunsong mengatakan, pelatihan dilakukan dua hari di sekolah.
“Bagaikan mempersiapkan para siswa memiliki karakter dalam kepemimpinan, dan siswa yang ramah dengan lingkungan dan sesama,”ujar Mitha.
Hal senada, Guru SMP Yadika 8 Jatimulya Willy mengemukakan, tahun ini sekitar 360 siswa mengikuti LDKS di lingkungan sekolah. “Ya karena ada instruksi Gubernur Jawa Barat Pak Dedi Mulyadi dalam kegiatan cukup di dalam lingkungan,tidak keluar sekolah maka kami memanfaatkan fasilitas sekolah untuk melakukan pelatihan karakter, pelatihan kepemimpinan dan anti Bullying,” ujar Willy. (ralian)






Komentar