Dia mengemukakan, PIKI akan memberikan bantuan kepada korban banjir bandang. “Kami akan melakukan sumbangan, dengan memberikan bantuan berupa keperluan masyarakat korban banjir, berupa selimut, alat pembalut Wanita, obat-obatan, dan vitamin. Lebih mengedepankan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat korban berdampak banjir.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat, banjir dan longsor merusak 147.236 rumah, 1.600 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 967 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung/kantor, serta 145 jembatan.
Namun, hingga saat ini setidaknya di Sumatera Barat, pemerintah mulai membangun setidaknya 100 huntara. Jembatan bailey yang tengah digencarkan pun masih 35 unit.
Krisis pangan dan energi juga terjadi, tidak hanya di wilayah terdampak, tetapi juga meluas ke daerah yang tidak terdampak bencana secara langsung. Di Banda Aceh yang relatif aman dari banjir dan longsor, misalnya, terjadi krisis listrik, air bersih, dan kelangkaan gas. Masyarakat harus mengantre belasan jam untuk mendapatkan elpiji, harga bahan makanan pun naik dua hingga tiga kali lipat.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan, fase transisi darurat menuntut pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat, terutama tempat tinggal sementara yang layak.







Komentar