Mendagri : Bupati dan Walikota Bekasi, Bupati Karawang Buat Terobosan Tangani Covid-19

Uncategorized423 Dilihat

BeTimes,id-Menteri Dalam Negeri (Mendagri)  Muhammad Tito Karnavian meminta Kepala Daerah di Kabupaten dan Kota Bekasi serta Kabupaten Karawang membua inovasi dalam penanganan virus corona (Covid-19), sehingga wabah yang sudah mengguncang dunia ini bisa cepat berakhir.

Hal itu diungkapkan Mendagri  ketika memberikan pengarahan di gedung Swatantra Wibawa Mukti Kompleks Perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi di Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Selasa (12/5) sore.

Bahwa percepatan penanganan itu akan bisa dilakukan dengan kerja keras. Maka, para Kepala Daerah harus bisa membuat terobosan yang menggugah masyarakat berperanserta dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pada kesempata itu, selain Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Muspida dari ketiga daerah juga  para pejabat dan Camat. Menteri memberikan pengarahan dan diskusi terkait penanganan Covid-19  sekitar 2 jam itu.

Mantan Kapolri itu, juga mempersilahkan para Kepala Daerah, membuat aturan seperti Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Bupati atau Walikota dengan tujuan mempercepat penanganan Covid-19.

Dikatakan, sosialisasi harus menyentuh hingga masyarakat pada lapis bawah, sehingga mereka menyadari pentingnya kerjasama dengan semua phak. Maka, para Kepala Daerah tidak bisa lengah, bahkan bila perlu harus ada ketegasan. “Buat aturan yang mengikat, sehingga masyarakat bisa mentaatinya,” katanya.

“Nanti, Bupati, Walikota dan Wakil serta Ibu Bupati supaya didukung dalam upaya membuat  terobosan-terobosan  di Kabupaten dan Kota Bekasi serta Kabupaten Karawang. Jika  terobosan itu positif, bisa menjadi model, sehingga perlu didiskusikan lebih dulu yang disesuasikan dengan kondisi daerahnya masing-masing,” katanya.

Dikatakan, wabah ini sudah mendunia dan sangat berbahaya serta tidak ada yang bisa memprediksinya. Sebab, berbagai kalangan mulai dari Pejabat hingga masyarakat biasa menjadi korban. Namun, mantan Kapolda Metro Jaya ini berkaca dengan penanganan yang dilakukan beberapa negara  yang melakukan terobosan   penanganan Covid-19, seperti Vietnam yang membuka pasar tetapi  tetap menerapkan protokol kesehatan serta menjaga jarak fisik antara satu dengan yang lain.

Kalau masih ada yang tidak memakai masker, supaya ada ketegasan. Tetapi, jika  tidak punya masker, supaya diberikan. Menjaga kebersihan dengan membiasakan cuci tangan, pakai hand sanitizer dan sabun. “Utamakan kesehatan publik dalam penanganan Covid-19. Kecepatan kita menanganinya, sehingga menurun drastis. “Saya tadi meminta keinginan warga yang ada di Bekasi dan Karawang, betul-betul dalam waktu  2 hingga 3 minggu ini bisa mendisplinkan masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19. Menjaga kebersihan,  bukan hanya sekedar  kampanye, tapi harus melakukan intervensi dan kebijakan Pemerintah Daerah,” katanya.

Dikatakan, Kepala Daerah diyakini akan mampu mengatasi dan menyelamatkan masyarakat dari ancaman pemutusan hubungan kerja dan tetap  dilakukan pencegahan penularan Covid-19  secara ketat.

Salatiga di Jawa Tengah telah menerapkan seperti di Vietnam,  membuka pasar basah dengan dibuat kotak-kotak dengan jarak 3 meter dan tidak saling berhadapan,  sehingga  ada jaraknya antarpedagang.

Bekasi dan Karawang sebagai daerah industri, menurut Tito berperan penting dalam pasokan  logistik nasional, sehingga harus ada terobosan demi mempertahankan stabilitas ekonomi, tetapi tetap  menjaga keselamatan dan kesehatan publik. Kesehatan terjaga, tetapi ekonomi pun survive.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja turut memaparkan hasil evaluasi penanganan Covid-19 kepada Mendagri. Saat ini, kondisi kejadian positif Covid-19 di daerah ini sangat stabil. Penambahan kasus positif diakuinya terjadi setelah dilakukan PCR dan Rapid Tes.

“Sasaran rapid tes, di tempat kerumunan seperti terminal dan pasar, termasuk para pedagang. Kita harus menemukan  orang yang positif agar memutus mata rantai  penyebaran Covid-19,”  katanya.

Ditambahkan, ada 6 jenis bantuan sosial yang telah di distribusikan  Pemkab Bekasi,yaitu  Program Keluarga Harapan RI 70.494 KPM, Program Sembako RI, 98.197 KPM, Program Sembako Perluasan (KKS Covid-19) RI, 48.494 paket bantuan.

Sedangkan  Bantuan Tunai dan Non Tunai Gubernur Jawa Barat, 30.005 KPM, Bantuan Paket Sembako Pemkab Bekasi, 158.700 KPM dan Usulan Calon Penerima Manfaat Bansos Tunai Kementerian Sosial RI, sebanyak 38.708 KPM.

“Sudah 6 jenis bantuan yang sudah berjalan. Di daerah ini,  bertambah 2 bantuan menjadi 8 pintu. Bantuan ke desa desa sampai saat ini terus berjalan. Serta lumbung pangan dan titik cek poin  juga masih berjalan,” imbuhnya.

Mendagri juga  memberikan bantuan berupa masker sebanyak 7500 pcs dan handsanitizer 1200 botol, serta buku pedoman manajemen bagi Pemerintah Daerah. (Adv/Hum)

Komentar