Disperin Kabupaten Bekasi Gelar Penerapan E-Busines Diikuti 60 Pengusaha IKM

Bisnis862 Dilihat

BeTimes.id-Sebanyak 60 pengusaha industri kecil dan menengah mengikuti pelatihan penerapan e-busines yang digelar Dinas
Perindustrian (Disperin) Kabupaten Bekasi di Hotel Prime Biz.
Kegiatan itu, dalam rangka digitalisasi industri dengan narasumber dari Kementrian Perindustrian, Dinas Perindag Provinsi Jawa Barat, Ceo PT. Tama Coklat Indonesia Owner dari perusahaan coklat chocodot, Ceo Cyberlab dan dari Tokopedia.

Menurut Kepala Bidang Industri Kimia, Argo dan Hasil Hutan pada Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Yudia Yuswandi, kegiatan ini bertujuan agar industri kecil dan menengah di daerah ini dapat menerapkan e-busines dalam rangka menuju era industri 4.0. Ini sebagai upaya agar Industri kecil dan menengah (IKM) di daerah ini yang terdampak Covid-19 sejak Maret 2020 lalu itu, terus bangkit.

Berbagai upaya terus dilakukan seperti digitalisasi atau diversifikasi usaha. Yudia mengaku, pelatihan kepada IKM seperti pelatihan pengolahan makanan, dan juga pembuatan kerajinan dari hasil hutan. Inovasi-inovasi terus dilakukan, seperti pemasaran dengan bekerjasama Shopee, BukaLapak, dan Tokopedia sehingga produknya bisa dijual melalui marketplace, termasuk memasarkannya di pusat-pusat perbelanjaan. Pelatihan itu, dilaksanakan tanggal 12-13 Oktober 2021 lalu.

Seperti diketahui, manfaat e-busines bagi perusahaan, dapat mengembangkan pemasaran secara nasional dan global, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis.
Perkembangan teknologi informasi dan internet yang cukup pesat mendorong terjadinya revolusi industri 4.0, selain membuka interaksi secara luas, inovasi atau perubahan secara besar-besaran di berbagai bidang kehidupan manusia dan menciptakan pasar baru. Tidak hanya mengubah bisnis, tapi fundamental bisnisnya. Mulai dari struktur biaya sampai ke budaya, termasuk ideologi dari sebuah industri.

Sebagai contoh, layanan transportasi umum roda dua, perusahaan dengan aplikasi berbasis teknologi informasi. Layanan itu telah mampu mengubah bisnis transportasi secara signifikan. Perubahan bisnis retail (toko fisik) 0ke dalam e-commerce (electronic commerce) atau perdagangan elektronik yang menawarkan kemudahan dalam berbelanja, memberikan dampak bagi industri retail di Indonesia.

Sedangkan konsekuensi dari revolusi industri 4.0, yaitu lahirnya proses digitalisasi dalam segala bidang yang menguntung bagi pelaku ekonomi dan semua mulai bergerak menuju digitaliasi ekonomi dengan kekuatan teknologi dan informasi. Jangkauan luas dan kecepatan yang signifikan menjadi keunggulan digitalisasi ekonomi tersebut. Revolusi Industri 4.0 dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan menyediakan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen. (hem)

Komentar