GAMKI: Semoga Calon Panglima TNI Andika Perkasa Dapat selesaikan Konflik Papua Secara Humanis

Politik600 Dilihat

Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: Istimewa)

BeTimes.id-Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Laut, dan Udara memiliki pertimbangan tersendiri untuk menetapkan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada 8 November 2021 ini.

“Pada prinsipnya pergantian Panglima TNI adalah kewenangan dan hak prerogatif Presiden sehingga kami dari DPP GAMKI menghormati apa yang menjadi pilihan Bapak Jokowi,” kata Willem Wandik, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GAMKI, melalui siaran pers pada Kamis (4/11).

Menurut Wandik, Jenderal Andika selama menjadi KSAD dikenal sebagai orang yang profesional, tegas, dan humanis.
“Sehingga di bawah kepemimpinannya sebagai Panglima TNI, kita berharap TNI semakin profesional dan humanis dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Wandik.

Beberapa tantangan dan persoalan yang harus diselesaikan oleh Jenderal Andika selama periode kepemimpinannya antara lain terkait peningkatan kesejahteraan prajurit TNI, penghapusan kekerasan terhadap warga sipil, pengutamaan pendekatan dialog dalam penanganan konflik di Papua, pelanggaran wilayah perbatasan dan konflik Laut China Selatan, serta tantangan perang/serangan siber.

“Dalam penyelesaian konflik di Tanah Papua, kami berpesan kepada Jenderal Andika untuk dapat melakukan secara humanis dengan mengutamakan dialog ketimbang pendekatan kekerasan. Kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan, kebencian melahirkan kebencian, dendam melahirkan dendam. Dialog dengan pendekatan local wisdom adalah solusi satu-satunya untuk menyelesaikan persoalan Papua,” kata anggota DPR RI dari dapil provinsi Papua ini.

Senada dengan Wandik, Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat mengharapkan Jenderal Andika dapat melanjutkan tonggak perubahan yang sudah dilakukan oleh Panglima TNI saat ini, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

“Di bawah kepemimpinan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, TNI dapat berdiri di atas semua golongan dan tidak diidentikkan dengan kelompok tertentu saja. Selain itu, Pak Hadi Tjahjanto ikut berperan membantu pelaksanaan visi Presiden dalam membangun Indonesia Sentris, serta memimpin TNI terlibat aktif dalam penanganan pandemi COVID-19,” ujar Sahat.

Sahat juga mengharapkan, pasca pensiun sebagai Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dapat tetap membantu Presiden Jokowi dengan terlibat dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

“Pak Hadi adalah sosok yang profesional, tegas, serta paham dan tegak lurus kepada visi Presiden. Sosok seperti beliau sangat tepat menggantikan para Menteri yang kinerjanya tidak baik dan hanya mengutamakan kepentingan pribadi,” lanjut Sahat.

GAMKI, kata alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, kembali menegaskan harapan atas pergantian Panglima TNI ke depan. “Semoga TNI semakin profesional, humanis, dan tidak lagi mengutamakan pendekatan kekerasan dalam menyelesaikan konflik, serta semakin dicintai rakyat,” kata Sahat. (Ralian)

Komentar