BeTimes.id-Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Suhup berharap para HRD yang tergabung di ASPHRI membantu mengurangi angka pengangguran, dengan memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan ini meminta agar para pengusaha bisa memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal, sehingga angka pengangguran terus berkurang. Terkait kompetensi warga lokal yang masih belum optimal, sudah dilakukan pelatihan dan pemagangan melalui balai latihan kerja (BLK), sehingga diharapkan siap kerja. Hal itu diungkapkan Suhup, ketika menghadiri Halal Bi Halal dan Silaturahmi Asosiasi Praktisi Human Resource Indonesia (ASPHRI) di Java Palace Hotel Kota Jababeka Cikarang, Sabtu (04/06). Suhup mewakili Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, yang dihadiri Ketua KADIN Kabupaten Bekasi, Heri Noviar, SE, Sekretaris Forum Investor Bekasi (FIB) Dr Salahudin Gaffar, SH, MH serta sejumlah undangan. Suhup juga meminta semua unsur ketenagakerjaan, bisa menjalankan hubungan industrial Pancasila serta bersinergi agar permasalahan ketenagakerjaan di daerah ini, dapat ditangani dengan baik.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Praktisi Human Resource Indonesia (ASPHRI), Dr Yosminaldi, SH, MM menyampaikan, acara halal bihalal tersebut diharapkan menjadi momentum meningkatkan kolaborasi dan sinergi dalam membangun hubungan industrial antara HRD perusahaan, pengusaha dan pemerintah daerah.
“ASPHRI siap berkontribusi untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan. Apalagi saat ini sudah ada Gedung Tripartit. Saya rasa persoalan ketenagakerjaan bukan unsur Tripartit saja, tapi perlu adanya masukan dari mereka yang memang paham soal kebutuhan human resources di perusahaan, dan juga unsur lainnya seperti akademisi,” kata Yosminaldi.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bekasi, Heri Noviar mengatakan, peran stakeholder terkait dalam memecahkan persoalan ketenagakerjaan, , untuk memetakan dan membuat cluster-cluster semisal tim vokasi yang terdiri dari berbagai unsur.
“Tim vokasi ini memberikan masukan dan menjalankan pelatihan bagi warga lokal, dilihat ada berapa jumlah yang dibutuhkan untuk bekerja di industri, karena tidak semua warga bisa ditampung, kita buat pelatihan jadi wirausaha atau bahkan petani nantinya disiapkan keterampilannya termasuk penyaluran distribusi usahanya,” terangnya. (***)
Komentar