Pemuda Lintas Agama Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi Narasi Memecah Belah Keutuhan Bangsa

Nasional830 Dilihat

Organisasi Pemuda Lintas Agama mengabadikan kegiatan toleransi beragama bersama Walikota Medan, Bobby Nasution (tengah) di Medan, baru-baru ini. (Foto:Ist)

BeTimes.id – Organisasi Kepemudaan Lintas Agama, meminta semua institusi dan pemangku pemerintahan, mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, Kelurahan, Desa, hingga tingkat RW dan RT untuk menjamin hak kebebasan memeluk agama dan beribadah bagi seluruh rakyat Indonesia.

Organisasi kepemudaan itu, yakni Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla’ul Anwar, Pengurus Pusat Generasi Muda Khonghucu, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia, Dewan Pengurus Pusat Generasi Muda Buddhis, dan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia.

Pernyataan sikap dibacakan Ketua Umum (Ketum) Pemuda Muhammadiyah Sunanto, didampinngi Ketum DPP GAMKI Willem Wandik dan Ketum Mathl’ul Anwar Ahmad Nawawi.

Sunanto, meminta para pemimpin dan pejabat pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga daerah untuk berdiri di atas semua golongan serta mengedepankan nilai etik politik kebangsaan dan kenegarawanan yang berlandaskan pada nilai-nilai dan moral Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Masyarakat juga diminta untuk tidak terprovokasi dengan narasi-narasi negatif yang ingin memecah-belah keutuhan dan persatuan bangsa.”Organisasi Kepemudaan Lintas Agama mendukung dan siap mengawal setiap upaya pendirian rumah ibadah di seluruh Indonesia berdasarkan aturan yang berlaku tanpa membeda-bedakan dan mendiskriminasi kebebasan beribadah setiap warga negara,”ujarnya.

Sunanto juga meminta jajaran pengurus dan anggota di seluruh Indonesia untuk memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama dan interaksi sosial antar suku, agama, dan golongan yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong. (Ralian)

Komentar