Menko Luhut Binsar Panjaitan : Sampah Plastik Merupakan Masalah Dunia

Uncategorized192 Dilihat

Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan fasilitas daur ulang ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET), PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina), di Kawasan Industri GIIC Cikarang, Cicau, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi

BeTimes.id-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, masalah plastik merupakan masalah dunia yang harus ditangani dengan baik.

“Plastik itu, berbahaya tapi dibutuhkan. Masalah sampah plastik, harus ditangani dengan baik, pemerintah berkomitmen mengurangi sampah laut sebesar 75 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik dan negara kita Indonesia menjadi salah satu negara paling maju dalam penanganannya,” kata Luhut. 

Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan hal itu ketika meresmikan pabrik daur ulang botol plastik berjenis polyethylene terephthalate (PET) Amandina Bumi Nusantara, di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas, Desa Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat,  Rabu, (8/2). Ia didampingi  Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan.

Luhut juga mengapresiasi jalinan kerja sama antara dua perusahaan produksi plastik itu, dalam mempromosikan sistem closed-loop yang dinilai mampu memacu pertumbuhan ekonomi sirkular, sekaligus membantu mengatasi masalah lingkungan hidup.

saat ini mampu memproduksi 25.000 ton rPET per tahun, yang berkontribusi nyata mengatasi persoalan sampah plastik di Indonesia.

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan,  pabrik daur ulang botol plastik di Kabupaten Bekasi, diharapkan bisa mengurangi beban pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. 

“Khusus untuk sampah botol plastik, tidak ada yang masuk ke TPA Burangkeng, itu, sehingga lumayan bisa mengurangi beban kita dalam pengelolaan sampah,” ujarnya. 

Dani menyebutkan, pabrik daur ulang botol plastik yang baru diresmikan itu, sudah terkoneksi dengan 300 bank sampah, dimana 50 diantaranya sudah mampu menyuplai botol-botol plastik. 

“Nah, ini yang harus kita tingkatkan, supaya lebih banyak bank sampah yang terkoneksi ke sini, sehingga daya serap untuk sampah plastik, khususnya botol ini, bisa lebih besar dan tidak ada yang masuk ke TPA,” terangnya.

Dani mengungkapkan, pendekatan bisnis seperti pabrik daur ulang botol plastik, tingkat keberlanjutannya tinggi dan bisa menghasilkan keuntungan.

“Pabriknya akan terus berkembang dan sampah kita sedikit demi sedikit akan terus terkurangi,” katanya. 

Terkait penyerapan tenaga kerja lokal, Pj Bupati Dani Ramdan mengatakan, pihaknya akan meminta kepada manajemen PT. Amandina Bumi Nusantara agar perekrutan tenaga kerjanya dari warga Kabupaten Bekasi. 

“Ya, ada dua sisi positif dari industri, yaitu membuka lapangan kerja baru dan yang kedua tentu harus berdampak positif terhadap lingkungan, nanti saya akan mintakan ke manajemen agar tenaga kerjanya dari Kabupaten Bekasi,” ucapnya. (***)

Komentar