Puskesmas Muaragembong Luncurkan Program Percepatan Penurunan Stunting

Pemerintahan48 Dilihat

Puskesmas Muaragembong luncurkan program Denting Mugeri

BeTimes.id–Puskesmas Muaragembong, Kabupaten Bekasi luncurkan program percepatan penurunan stunting, karena pencegahan harus dilaksanakan sejak dini untuk lelahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.

Program  Denting Mugeri (Deteksi Dini Stunting Muaragembong Berseri) mesti dilakukan sejak dini.

Penanggung Jawab (PJ) Gizi atau Nutrisionis pada Puskesmas Muaragembong, Richardson Sijabat mengatakan, awal mula hadirnya program Denting Mugeri, karena  adanya kasus stunting di lapangan. Sehingga, Denting Mugeri hadir sebagai inovasi dalam mempercepat pengentasan penurunan stunting di Muaragembong.

“Program ini hadir,  melihat kasus dan kejadian stunting di Muaragembong ini cukup banyak dan masyarakat belum sadar, namun setelah diberikan edukasi, akhirnya masyarakat mulai sadar dan menjadi lebih aktif datang ke Posyandu,” ujarnya di kantornya, Rabu, (27/3).

Puskesmas Muaragembong dalam penanganan stunting, bekerjasama dengan CSR salah satu perusahaan BUMN yakni Pertamina FP7 zona 7 Field Tambun, pihak Kecamatan Muaragembong.

Seiring berjalannya waktu, katanya inovasi ini tersusun menjadi sebuah induk yang menaungi beberapa program lainnya, seperti  inovasi Jubah Merah (Jumat Berkah Minum Tablet Tambah Darah), Jeklin (Ojek Ibu Bersalin), Skinkers (Skrining Kesehatan Calon Pengantin Kendalikan Resiko Stunting), dan Serba Luas (Sertifikat Bayi Lulus Asi Ekslusif).

“Jadi 4 kegiatan it uterus dikembangkan untuk mendukung penurunan stunting di wilayah Kecamatan Muaragembong,” tuturnya.

Sesuai data  Agustus tahun 2023 terdapat 216 balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Muaragembong. Namun setelah diintervensi melalui berbagai kegiatan dan program inovasi Denting Mugeri alhasil terjadi penurunan.

“Status gizi di bulan Februari 2024  ini terdeteksi ada 106 orang, artinya terjadi penurunan 50 persen. Tentu kita harus terus berkomitmen menurunkan angka stunting demi mencapai Indonesia Emas 2045. Karena anak-anak ini nanti yang akan menjadi penerus bangsa,” terangnya.

Dikatakan, sekalipun sudah berjalan efektif,  tetapi perlu adanya dukungan dari berbagai elemen lintas sektor. Sehingga zero stunting dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan.

“Kami berkomitmen angka stunting di tahun ini dibawah 14 persen sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kemenkes 2024,” tandasnya.

Komentar