PGI Kecam Terbunuhnya Guru dan Pembakaran Fasilitas Milik Gereja di Papua Pegunungan

Hukum802 Dilihat

Darwin mengataan, kepada semua kelompok bersenjata yang berkonflik di Tanah Papua, PGI tak henti-hentinya menyerukan deeskalasi ketegangan dan kekerasan, serta terus mengedepankan pentingnya dialog sebagai jalan yang berbudaya dan bermartabat untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial-politik di Tanah Papua.

“Terhadap para pelaku tindak kekerasan ini, PGI berharap dapat ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,”tegas Darwin.

Sementara itu, Keluarga Rosalia Sogen, seorang guru kontrak yang menjadi korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menyampaikan kekecewaannya atas belum adanya kepastian terkait pemulangan jenazah ke kampung halamannya di Flores Timur.

Hingga kini, jenazah Rosalia masih berada di ruang Pemulsaran Jenazah Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura, setelah dievakuasi dari lokasi kejadian. Diketahui Rosalia Sogen, yang telah mengabdi selama dua tahun sebagai tenaga pendidik di Yahukimo, tewas dalam serangan brutal KKB.

Melki Weruin, keluarga korban sekaligus Ketua Paguyuban Lewolema, menegaskan, Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Yayasan Serafim, selaku perekrut korban, seharusnya bertanggung jawab untuk memastikan kepulangan jenazah ke kampung halaman.

“Bagi saya, tanggung jawab itu ada pada dua lembaga tersebut, Pemda Kabupaten Yahukimo dan Yayasan Serafim. Mereka harus memastikan kepulangan jenazah ini ke kampung halamannya. Tidak hanya itu, hak-hak almarhumah, seperti status kepegawaiannya dan gaji tiga bulan yang belum dibayarkan, juga perlu diklarifikasi,” ujar Melki saat di temui di RS Marthen Indey, Kota Jayapura, Senin, 24 Maret 2025.

Komentar