“Tidak usah jauh-jauh dulu, tetangga kiri tetangga kanan, tetangga sebelah depan sebelah belakang adakah yang stunting, adakah tetangga kita yng buta huruf adakah tetangga kita yang disablitas kita mulai dari keluarga terdekat, itu di data,”terang Bintang.
Dalam acara yang sama, mantan Menteri Lingkungan Hidup Alexander Sonny Keraf mengatakan, seluas 3.900 Ha ini seharusnya bisa bersama-sama melaksanakan konsep pelestarian yang sudah digagaskan oleh Kader PDI Perjuangan Muhamad Prakosa (mantan Menteri Pertanian, yang juga kader PDI Perjuangan-red) ada ide dan mimpi besar dikebun Petuk Bukit tentang visi pangan.
“Ketahanan Pangan adalah kepastian untuk memenuhi ketahanan pangan nasional dari manapun sumbernya, import pun boleh asalkan konsumen terjamin kebutuhan pangannya. Sedangkan PDI Perjuangan mempunyai sisi kedaulatan pangan yaitu jaminan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dengan jaminan kekuatan produktif rakyat Indonesia, bagimana caranya mari kita berkebun,”ujarnya.
Ketua Umum LPDN Nyelong Inga Simon mengatakan, berdirinya LPDN pada 23 Juli 2023 adalah kontribusi perempuam Dayak dalam membentuk sekolah lapang dan sekolah alam bagi perempuan dalam pemberdayaan berbagai keahlian.
“Salah satunya di bidang pertanian, sehingga mampu mengeliminir gizi buruk pada anak,”ujar Nyelong.
Sementara, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Asmawi Abdullah, di Jakarta, Kamis (5/6), mengatakan, tantangan persoalan gizi di Indonesia kini makin kompleks dan tak merata. Persoalan gizi yang dihadapi antara satu provinsi dan provinsi lainnya berbeda-beda.
”Nah, yang jadi perhatian kita adalah gizi kurang kronis di wilayah Indonesia timur. Ini harus menjadi perhatian kita. Begitu juga ada persoalan gizi lebih. Ke depan kita akan menghadapi double burden (beban ganda) gizi. Di satu pihak ada banyak anak stunting, tetapi ada juga banyak anak dengan gizi lebih (obesitas),” tuturnya.(ralian)
Komentar