PGI: Gerakan Oikumene Harus Menghidupi Persahabatan Sebagai Gereja dalam Tubuh Kristus

Hukum480 Dilihat

BeTimes.id– Relasi antargereja jauh dari baik. Kualitas yang tidak baik itulah yang mendasari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di Sidang Raya di Sumba pada 2019, mengakui secara tegas adanya krisis keesaan gereja.

Menurut Sekretrius Umum PGI, Pdt. Darwin Darmawan, bukan saja gereja bergerak ke arah berlawanan, sebaliknya Sebagian gereja hidup terisolasi, dan hidup untuk kepentingan sendiri, dan Sebagian saling bersaing dan curiga.

“Ada juga yang konflik, lalu mendirikan gereja baru dan berpisah,”ucap Darwin, dalam diskusi Seminar Pra Sidang Gereja Protestan di Indonesia (GPI), yang digelar secara onsite di Ruang Rapat Toar Lumimuut Pemkot Manado, Sulawusi Utara, dan melalui zoommeeting, Senin (21/7).

Hadir nara sumber lain, Dekan FISIP Universitas Sam Ratulangi Dr. Ferry Daud Liando dan Ketua GPI, yang juga Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesai (KPAI) Pdt. Sylvana M. Apituley.

Diskusi dipandu moderator Koordinator Komite Pemili Indonesia (TePI), Jeirry Sumampouw.

Darwin mengemukakan, perpecahan bukan hanya di gereja saja yang terjadi. Namun, perpecahan juga terjadi di sinode gereja.”Ketika tidak terpilih di sidang sinode kemudian buat sinode baru lagi,”sambung Darwin.

Komentar