PGI: Gereja Baru Mengenal Kristus Ketika Mau Berbagi, Bukan Ketika Sibuk Berdebat

Peristiwa18 Dilihat

BeTimes.id– Perjalanan Gereja Katolik dan Protestan di Indonesia telah melampaui sekadar dialog teologis. Terlebih, relasi keduanya kini tumbuh menjadi spiritualitas bersama yang menyentuh dimensi sosial, kultural, dan ekologis kehidupan umat.

Hal itu dikemukakan, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, disampaikan dalam Sidang Agung Katolik Indonesia (SAGKI) V Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Rabu (5/10).

Dalam pemaparannya yang bertajuk “Sun Hodos: Peziarahan Bersama Gereja Protestan dan Gereja Katolik di Jalan Kemanusiaan dan Harapan,” Jacky menegaskan bahwa ada dua teks fundamental yang mendasari konsep “Teologi Perjalanan.”Yang pertama, kata dia, Lukas 24:13–35, tentang perjalanan dua murid ke Emaus.

Dalam kisah ini, dua murid berjalan bersama dalam kekecewaan. Pada momen itulah, Yesus hadir tanpa dikenali. Ia menafsirkan Kitab Suci, lalu baru dikenali oleh para murid-Nya Ketika Ia memecah roti.

Inilah “Ekklesiologi Berjalan Bersama”, yaitu Kristus yang hadir dalam dialog, dalam perjalanan, dan dalam tindakan berbagi. Gereja baru mengenal Kristus ketika ia mau berbagi, bukan ketika sibuk berdebat tentang siapa yang paling benar. Yang kedua, Yohanes 17:21, doa Yesus agar para pengikut-Nya menjadi satu. Kesatuan yang didoakan Yesus bukanlah keseragaman, melainkan kesaksian kasih yang mempercayakan diri pada relasi.

Komentar