PGI: Gereja Baru Mengenal Kristus Ketika Mau Berbagi, Bukan Ketika Sibuk Berdebat

Peristiwa24 Dilihat

Dogma kadang berfungsi sebagai benteng, bukan jembatan. Dalam arus globalisasi, banyak Gereja sibuk mempertahankan eksistensi lembaganya, tetapi melupakan eksistensi dunia yang sedang sekarat,” ujarnya.

Ia menambahkan, ekumenisme sejati hari ini bukan proyek dokumen bersama, melainkan konversi bersama berpaling dari ego ecclesiae menuju missio Dei, karya keselamatan Allah di tengah dunia.

Dalam konteks etnografis Indonesia, relasi Katolik–Protestan tidak pernah hanya teologis, tetapi juga sosial dan kultural. Di Ambon, Tanimbar, Flores, hingga Papua, umat Katolik dan Protestan hidup berdampingan, berbagi sekolah, rumah sakit, bahkan air bersih.

“Di situ, ekumenisme bukan wacana; ia adalah roti yang dibagi di meja penderitaan rakyat. Sun hodos dalam krisis kemanusiaan dan ekologi berarti menapaki dunia yang terluka: di satu sisi dehumanisasi ketika manusia direduksi menjadi angka atau buruh kapital; di sisi lain kerusakan ekologis ketika bumi berteriak karena keserakahan manusia,” paparnya.

Dari Karitatif Menuju Spiritualitas EkoprofetikLebih jauh, Pdt. Jacklevyn Manuputty menjelaskan bahwa dalam konteks Indonesia dan Asia, Gereja Protestan dan Katolik telah menunjukkan kolaborasi nyata: pelayanan lintas lembaga dalam krisis kemanusiaan dan bencana alam, advokasi bersama terhadap intoleransi dan kerusakan lingkungan, serta kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat 3T.

Komentar