Ketua Komisi II DPRD Mulyana Muhtar.SPd: FO Harus Mampu Bersaing dan Jadi Sumber Pendapatan Kabupaten Bekasi

Peristiwa292 Dilihat

PEMERINTAH Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi melalui Dinas Komunikasi  Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo) setempat, belum juga mewujudkan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang akan mengelola Fiber Optik (FO). Padahal, sejak dibangun FO di daerah ini, pembentukan BLUD sudah direncanakan.

FO sudah dibangun sejak beberapa tahun lalu, dan langsung menyambungkan jaringannya ke seluruh Kecamatan di Kabupaten Bekasi, SMAN dan SMKN dan pusat perkantoran Pemda di Desa Sukamahi,  Kecamatan Cikarang Pusat. Diskominfo kemudian merencanakan  memasarkan jaringannya ke sejumlah perusahaan di kawasan industri setelah terbentuk BLUD. Namun, kenyataannya hingga kini, belum juga terwujud.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Mulyana Muhtar.SPd mengatakan, akan terus mendorong agar Diskominfo terlebih dulu membuat perencanaan yang matang sebelum mengajukan pembentukan BLUD. Sebab, tanpa adanya potensi pemasukan daerah, maka mustahil BLUD bisa dibentuk. Karena itulah, sampai saat ini Diskominfo belum mengajukan pembentukan BLUD. “Harus dipastikan potensi pendapatannya, barulah BLUD dibentuk, sebab tak ada artinya dibuat BLUD, kalau tidak ada potensi pendapatan,” katanya.

Diakuinya, dengan ribuan perusahaan di Kawasan dan Zona Industri, membuka peluang bisnis FO. Apalagi, jaringannya sudah cukup baik, sekalipun masih terus harus dilakukan pembenahan. Maka, ke depan, peluang itu harus dilanjutkan, sehingga FO menghasilkan pendatapan.

Saat ini, jaringan FO ke seluruh kecamatan, sudah tersambung. Terutama SMAN/SMKN  yang akan memanfaatkan jaringan internet dalam rangka Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan diharapkan ke depan semua  Desa, bisa memanfaatkan layanan FO. Mengenai BLUD, harus dibuat kalau sudah ada potensi pendapatan.Pengajuan  dari eksekutifnya tentu saja setelah melalui berbagai kajian. Kalau hanya mendirikan saja, itu sangat mudah, tetapi yang terpenting ada potensi pendapatannya.

Yang pasti, Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi akan terus mendorong Diskominfo untuk meningkatkan kualitas jaringan FO-nya, sehingga ke depan lebih mudah memasarkannya ke pihak swasta. Saat ini, layanannya masih internal, dan harus ditingkatkan hingga Diskominfo jadi penghasil. Menuju persiapannya, berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan harus dipenuhi. “Kita akan mendorongnya, sehingga layanan FO semakin meningkat ke depan,” katanya.

FO yang dibangun dengan anggaran besar, selain menjadi kebanggaan, juga tidak kalah dengan provider yang lain, sehingga berbagai informasi mudah diakses. Komunikasi yang terintegritas dan sinergi antar instansi, juga akan mempercepat kinerja setiap instansi.

Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bekasi Beni Saputra mengatakan, Layanan Telekomunikasi Fiber Optik (FO) sudah menjangkau seluruh Kecamatan, kantor Pemerintahan, SMAN/SMKN sudah terlayani.

Program ke depan akan dipasarkan ke swasta, namun masih dalam pengkajian sebelum pembentukan BULD. Memang, potensinya cukup menjanjikan, hanya saja masih perlu pengkajian, sehingga pembentukan BLUD tepat sasaran.

Saat ini, layanannya masih dalam internal Pemerintahan Kabupaten Bekasi. Bahkan, sejak beroperasi, dalam layanan KTP sudah menggunakan jaringan FO.

Ke depan, ribuan pabrik atau perusahaan swasta menjadi pangsa pemasaran FO ini. FO sebagai  saluran transmisi yang digunakan mentransmisikan sinyal cahaya dari sinar laser ke berbagai tempat dengan kecepatan tinggi ini menjadi  kebanggaan daerah industri terbesar di Indonesia ini, sehingga akan terus ditingkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dengan operator yang lain, katanya. (advertorial)

 

 

 

Komentar