BeTimes.id — Tim anggota Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi pengangkut sampah bambu dan kayu di kali Cikeas, Kecamatan Jatiasih kini mulai terjangkit penyakit kulit.
Pasalnya, cuaca yang panas dan lamanya mereka terjun dalam kali kotor membuat sebagian dari petugas mengeluh lantaran mulai terserang penyakit kulit, seperti gatal-gatal.
Menurut ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman, dari tim DLH sempat membeli obat gosok untuk mengatasi gatal-gatal tersebut. Sedangkan dari tim DBMSDA lanjut dia, warga setempat sempat memberikan garam.
Air kali yang kotor berisikan sampah bambu dan kayu membuat petugas DLH – DBMSDA turun langsung.
“Kalau yang mengalami gatel ada dari tim katak (DLH) dan tim pematusan (DBMSDA). Dari katak sempat beli obat gosok untuk mengatasi gatel dan dari pematusan juga sempet diberi garam oleh warga karena tubuhnya gatel,” kata Puarman kepada bekasitimes.id, Kamis (24/10/2019).
Puarman menjelaskan, pengangkut tersebut dilakukan secara manual dan sampah bambu serta kayu sudah mulai terlihat berkurang.
Sebelumnya sampah bambu dan kayu telah menutupi kali Cikeas, kini sudah hampir 70% diselesaikan.
“Sampahnya kita lihat sudah mulai berkurang atau menyisakan 25% dari sebelumnya,” katanya.
Bahwa berita sebelumnya, ada tiga perumahan di Kota Bekasi dan dua perumahan di wilayah Kabupaten Bogor berpotensi akan dilanda banjir akibat sampah bambu yang menyumbat aliran Sungai Cikeas, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (10/10/2019). (tgm)
Komentar