PIKI:Dunia Pendidikan Jangan Menyerah Hadapi Covid-19 

Pendidikan361 Dilihat

BeTimes.id-Ketua Umum Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), Baktinendra Prawiro mengatakan, pendidikan salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19. Tetapi jangan menyerah.

“Pola pengajaran yang konvensional dengan berkumpulnya siswa atau mahasiswa dalam satu lokasi dengan interaksi erat seperti di sekolah atau kampus berpotensi memunculkan episentrum besar,” kata Bakti dalam sambutannya pada diskusi Webinar bertajuk

“Pendidikan Tanpa Dinding di Era Covid-19” yang digelar Dewan Pimpinan Pusat Persekutuan Intelegensia Kristen Indonesia (DPP PIKI), Sabtu (6/6).

Diskusi dipandu Dekan Fisipol UKI, yang juga Wasekjen DPP PIKI Angel Damayanti. Hadir pembicara Rektor Rektor Universitas Satya Wacana (UKSW).

Dr.Neil Semuel, Rektor Universitas Kristen Maranatha (UKM), Bandung, Prof. Sri Widiyantoro, dan Guru Besar Komputasi Layanan Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Suhardi.

Menurut Bakti, pendidikan tidak boleh kalah dari pandemi dan harus terus terselenggara dengan penyesuaian-penyesuaian baru.

“Apa yang sudah dilakukan saat ini dengan sistem online bisa menjadi salah satu alternatif metode pengajaran dengan segala kelebihan dan kekurangannya misalnya soal perangkat, jaringan internet, dan pengawasan mutu ajar”, terangnya.

Diakui Situasi ini saat ini bisa menjadi momentum menemukan pola belajar alternatif sebagai pendamping pola belajar konvensional. Kita semua perlu sadar sepenuhnya bahwa gedung sekolah dengan ruang kelas hanya penopang dan sesungguhnya rumah (keluarga) dan lingkungan adalah ruang belajar sesungguhnya.

Ketua Panitia Webinar, Arijon Manurung mengatakan, pelaksanaan webinar menjadi bentuk keterlibatan Intelektual Kristen dalam persoalan yang dihadapi dunia. “Seluruh dunia saat ini terfokus menghadapi pandemi. Tetapi kita juga tidak boleh mengabaikan faktor pendidikan”, katanya.

Webinar ini, Arijon lanjut, menolong masyarakat turun dalam suasana pendidikan melalui para praktisi pendidikan yang juga pengambil kebijakan pendidikan di sekolah tinggi.

“Pendidikan tanpa dinding, pendidikan yang tidak tersekat pada tembok-tembok sekolah menjadi alternatif pilihan. Bagaimanapun pandemi ini tidak boleh menghambat proses penyediaan sumber daya manusia,”ujarnya. (Ralian)

Komentar