Belajar Secara Daring Dikeluhkan Orangtua Murid

Pendidikan221 Dilihat

BeTimes.id-Belajar secara daring (dalam jaringan) dikeluhkan orangtua murid, karena selain kesulitan karena kesibukan, juga membutuhkan biaya tambahan untuk membeli kuota internet. Apalagi, banyak yang tidak punya Handphone (HP) android dan gaptek. 

Sejumlah orangtua murid di Kabupaten Bekasi, mengaku kesulitan dengan belajar secara daring, karena anak terutama yang baru masuk Sekolah Dasar (SD) harus terus didampingi, sehingga terganggu dengan kerja. Kalau yang tinggal di rumah tidak masalah, tetapi kalau kedua orangtuanya bekerja, sehingga sangat kesulitan. “Anak saya baru masuk SD, sehingga sangat kebingungan karena harus belajar secara daring. Tetapi, kenyataan ini harus dihadapi, karena situasi dunia yang belum aman akibat pandemi Covid-19,” kata Evi (43).

Ibu satu anak yang bekerja di Jakarta ini, mengaku putranya dititip kepada saudaranya. Tetapi dengan kesibukan keluarganya itu, membuatnya khawatir apakah bisa membimbing dalam belajar secara daring itu. Covid-19 ini memang sulit dibayangkan karena dampaknya yang cukup berpengaruh. Semua sektor terkena dampaknya, terutama terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM).

Selain kesulitan karena waktu, banyak yang mengeluh karena gaptek (gagap teknologi), bahkan yang sama sekali tidak memiliki HP android. “Makanya, sangat diharapkan adanya kebijakan Pemerintah supaya KBM bisa tetap dilaksanakan secara langsung yang kemungkinan dengan cara membatasi jumlah siswa atau bisa secara bergiliran, ” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda, Rabu (15//7) mengakui kesulitan para orangtua murid itu. “Banyak yang mengelukan dengan cara daring ini, tetapi hanya dengan cara itulah yang bsa dilakukan sekarang ini. KBM secara tatap muka, belum diperbolehkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona,” katanya.

Selain harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli kuota internet, juga banyak yang gaptek bahkan tak punya HP android. Dan masalah gaptek, masih banyak juga guru mengalaminya. Ini memang cobaan, sehingga dharapkan agar virus yang mengguncang dunia ini segera berakhir, sehingga KBM bisa normal seperti sediakala,” tandasnya. (hem)

Komentar