Pj Bupati Bekasi Tinjau Rencana Lokasi Pembangunan Jalan 48 Km di Muaragembong

Peristiwa638 Dilihat

BeTimes.id-Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau rencana lokasi pembangunan jalan Utara Muaragembong sepanjang 48 km di Kampung Muarajaya, Desa Pantai Mekar, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Dani Ramdan dalam kunjungan pertamanya di wilayah pesisir utara, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi itu, juga mengunjungi hutan mangrove dan rumah warga yang terdampak abrasi di Desa Pantai Mekar serta meninjau Kawasan Konservasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) di Desa Pantai Bahagia.

Lutung Jawa merupakan satwa endemik Indonesia yang terancam punah dan dilindungi undang-undang. Dani juga berdialog dengan masyarakat.

Menurutnya, permasalahan di Muaragembong memang sangat kompleks. Namun pada intinya bermuara pada permasalahan status lahan yang berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bekasi tahun 2011, sebagian besar area yang ditempati penduduk untuk bermukim dan berbudidaya saat ini merupakan kawasan lindung.

“Karena itu, kunci penyelesaian masalah di sana adalah penyesuaian RTRW Kabupaten Bekasi. Namun prosesnya bisa memakan waktu dan prosedur yang panjang, karena hampir semua kewenangan perubahan pemanfaatan ruangnya merupakan kewenangan berbagai instansi pusat,” jelasnya.

Dijelaskan, Pemkab Bekasi untuk jangka pendek ini akan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat pemegang otoritas wilayah kehutanan, seperti Perhutani dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, juga dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan serta BBWS Citarum dan Ciliwung, sebagai pengelolaan daerah aliran sungai, untuk bisa diijinkan melakukan intervensi program dan infrastruktur dasar.

“Meskipun penyesuaian rencana pemanfaatan ruangnya masih sedang berproses,” ujarnya.

Langkah strategis tahun ini Kecamatan Muaragembong akan menjadi percontohan implementasi program “Data Desa Presisi” yang akan menjadi embrio pengembangan Big Data Desa Kabupaten Bekasi.

“Big Data ini akan menjadi basis data dalam penyusunan kebijakan pembangunan yg lebih komprehensif, ilmiah dan akuntabel,” tandasnya. (**)

Komentar