Bripka Sandi-Aipda Yuniar, Anggota Polri yang Berkontribusi di dunia Pendidikan dan UMKM

Pendidikan569 Dilihat

BeTimes.id.Kisah anggota Polri bernama Bripka Sandi Praja ini patut diapresiasi. Bhabinkamtibmas Polsek Cibadak, Polres Sukabumi, dengan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis bagi masyarakat yang kurang mampu dan yatim piatu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, apa yang dilakukan Bripka Sandi merupakan bentuk dedikasi di dunia pendidikan.

“Bripka Sandi, anggota Polri yang mengabdikan diri untuk masyarakat,” kata Nurul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9).

Sekolah yang diberi nama Tunas Bhayangkara ini, di bawah naungan Yayasan Pendidikan Laksamana Niscala Dandyaksa di bangun di kampung halamannya berdiri di atas tanah seluas 3.025 meter.

Adapun pembiayaan sekolah ini merupakan hasil Bripka Sandi menabung dan pinjaman ke salah satu bank BUMN. Adapun sisa kekurangannya berasal dari para donatur, pelaku usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama yang secara bergotong royong dikerjakan bersama warga.”Apa yang dilakukan Bripka Sandi merupakan wujud Polri mendukung program pemerintah wajib belajar 12 tahun dan implementasi program Polri Presisi yang dicanangkan Kapolri,” katanya.

Tak hanya Bripka Sandi, anggota Polri lainnya bernama Aipda Afida Yuniar Safitri juga menjadi inspirasi. Bhabinkamtibmas Polres Nganjuk ini sejak 2017 memberikan pelatihan kepada ibu-ibu dan korban PHK untuk berwirausaha. Salah satu pelatihannya yakni pemasaran digital untuk ibu-ibu dan warga Nganjuk yang ingin mempromosikan produk jualannya.”Kegiatan yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Aipda Yuniar adalah bentuk dari Polri mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus untuk membangkitkan UMKM yang terpukul karena pandemi,” kata Nurul.

Nurul menuturkan, apa yang dilakukan Aipda Yuniar awalnya dikarenakan keprihatinannya melihat nasib petani bawang yang hanya menjual hasil panen ke tengkulak yang kemudian memasarkannya ke daerah lain. Padahal banyak warga di sana yang mampu menghasilkan bawang goreng dengan kualitas yang baik.”Aipda Yuniar bersama koleganya Bripka Agung pun mengadakan pelatihan agar masyarakat mengerti bagaimana memasarkan produk warga,” ujarnya.

Dengan pelatihan itu, Nurul mengatakan dapat merubah maindset warga yang selama ini menggoreng bawang untuk kebutuhan sendiri, menjadi pelaku UMKM bawang goreng sehingga bisa mengangkat perekonomian warga Nganjuk.”Hal ini menjadi wujud nyata Polri yang berkontribusi dalam program pemerintah yakni pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung harapan Presiden Jokowi agar Indonesia tak hanya menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital, tapi ikut juga membanjiri market place dengan produk lokal atau UMKM,” katanya. (***)

Komentar