KPA Kabupaten Bekasi Peringati Hari AIDS Sedunia

Pendidikan432 Dilihat

Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Bekasi, Ade Barwono


BeTimes.id-Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi  bersama seluruh penggiat HIV/AIDS menggelar peringatan Hari AIDS Sedunia (World AIDS Day) tahun2022, di Taman Sehati Stadion Wibawa Mukti, Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur,  Minggu, (04/11).

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi, Ade Barwono dalam peringatan Hari AIDS sedunia  yang juga diikuti Kader Remaja, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan perwakilan Orang dalam HIV/AIDS (ODHA) yang telah menjalani pengobatan mengatakan, kegiatan itu diisi dengan sosialisasi dan edukasi kepada warga mengenai HIV/AIDS, baik pencegahan maupun cara penanggulangannya.

Menurutnya, informasi ini perlu disampaikan karena belum semua masyarakat Kabupaten Bekasi memahami tentang HIV/AIDS.”Dalam diskusi tadi ada juga tanya jawab dengan masyarakat terkait ciri-ciri HIV/AIDS, apakah bisa diobati atau tidak dan kalau perlu obat harus kemana,” ujarnya. 

Ade mengaku, KPA sudah memiliki layanan test HIV sebanyak 38 layanan, dan layanan Pengobatan Dukungan dan Perawatan (PDP) sebanyak 4 layanan untuk masyarakat yang diberikan secara gratis.

“Yang pertama di RSUD Cibitung, kemudian di Puskesmas Cibarusah, Tarumajaya, dan Mekarmukti, berharap dengan layanan ini bisa mendekatkan teman-teman ODHA untuk mengakses layanan obat,” tuturnya.

KPA bersama para penggiat di acara ini juga memberikan pita merah kepada warga pengunjung Taman Sehati, sebagai bentuk kepedulian dari hati yang dalam terkait HIV/AIDS.

“Pita merah itu sebagai simbol kasih sayang, simbol kepedulian, simbol awarenes kepada semua permasalahan yang ada, itu langsung dari hati kita, jadi pita itu menyimbolkan kita peduli terhadap Penanggulangan HIV/AIDS,” jelasnya.

Ade juga menjelaskan edukasi tentang HIV/AIDS sangat penting untuk masyarakat agar dapat menghindari sikap diskriminasi terhadap ODHA.

“Intinya kita harus tahu dulu informasi HIV itu secara lengkap dan benar, kalau kita sudah faham penularannya bagaimana, itu otomatis masyarakat akan tidak menjauhi, masyarakat akan mengayomi, merangkul, dan mendukung terhadap ODHA,” terangnya. (*/hem)

Komentar