UMKM Langkah Jitu Hadapi Ancaman Resesi Ekonomi

Nasional400 Dilihat

Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito (paling kana). Foto:Istimewa

BeTimes.id-Mantan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan, fundamental ekonomi sudah sangat baik sehingga seharusnya tetap optimis menghadapi berbagai ancaman.

“Langkah Presiden Jokowi sudah sangat baik mempersiapkan pembangunan ekonomi seperti infrastruktur dan sebagainya ditambah berbagai indikator ekonomi yang cukup baik”, katanya dalam diskusi bertajuk “Outlook Economic 2023; Dalam Dalam Bayang-Bayang Resesi Dunia” yang digelar PNPS GMKI bersama alumni dan senior Kelompok Cipayung dalam refleksi akhir tahun, Jakarta, Kamis (15/12).

Diskusi ini di moderatori Wakil Sekretaris Jenderak PNPS GMKI Alui. Menanggapi pemaparan Enggar, Wakil Ketua Umum PNPS, Arijon Manurung mengatakan, perlunya langkah antisipasi menghadapi berbagai kemungkinan. “Prediksi pemerintah tidak bisa kita abaikan dengan menata langkah antipasi dengan pikiran yang tenang”, kata Arijon yang juga ketua panitia Refleksi Akhir Tahun ini.

Menurutnya, output dari Refleksi Akhir Tahun ini akan disampaikan pada pemerintah sebagai bentuk sumbangan pemikiran kelompok Cipayung. Dalam Refleksi Akhir Tahun ini, selain Enggartiasto Lukita yang mewakili PNPS GMKI hadir pula sebagai pembicara Hermawi Taslim (Forkoma PMKRI), Sutomo (KAHMI).

Sementera itu, Sekjen Ikatan Keluarga Alumni PMII, Hanif Dhakiri mengatakan, ancaman resesi ekonomi tahun depan sebagaimana disampaikan pemerintah walaupun patut diantisipasi tetapi tidak perlu menimbulkan kepanikan.

Menurut Hanif, roda perdagangan harus tetap berputar sehingga ekonomi terus berjalan dan tumbuh. Optimisme ini harus diyakini Indonesia tidak terlalu terdampak pada ancaman resesi global.

Hanif melanjutkan, usaha kecil harus tetap tumbuh dan harus ditopang oleh perdagangan dalam negeri. “Bagaimanapun kita tidak bisa terlalu mengandalkan perdagangan dalam negeri. Mata rantai perdagangan harus terus berjalan di dalam negeri seperti memberi peluang besar kepada UMKM”, ujar mantan Menteri Tenaga Kerja ini.

Situasi geopolitik dan panasnya persaingan kawasan disinyalir menjadi salah satu pemicu ancaman resesi global pad 2023. Perang Ukraina dengan Rusia menimbulkan efek domino perdagangan yang berujung pada situasi global.Namun hal ini diyakini tidak berlangsung lama.

Mantan Dirjen Kementerian Dalam Negeri dan Mantan Dirjen Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat mengatakan perang tersebut tidak akan berlangsung lama. “Pertikaian bersenjata di Ukraina itu tidak lama berhenti mengingat amunisi yang terbatas”, kata Pos Hutabarat.

Namun demikian perekonomian dalam negeri harus diperkuat dan menjadi kekuatan pertahanan. Wakil Ketua Umum Persatuan Alumni GMNI, Ugik Kurniadi mengatakan modal sosial yang dimiliki Indonesia yaitu gotong royong untuk saling menguatkan dan menghidupkan akan menjaga Indonesia dari ancaman resesi global.

Ancaman resesi ekonomi sudah disampaikan pemerintah menjelang KTT G20 lalu. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo akhir November lalu telah menyampaikan prediksi awal 2023 dunia sudah masuk resesi global. “Tahun depan, tahun 2023, ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara, dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk pada resesi global,” kata Jokowi saat Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (30/11).

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tahun 2023 dunia pasti masuk pada resesi sebagai imbas dari kenaikan suku bunga bank sentral di sejumlah negara secara bersamaan akan menghambat pertumbuhan ekonomi. (Ralian)

Komentar