Pemkab Bekasi Pecahkan Rekor MURI Simulasi Evakuasi Bencana

Pemerintahan149 Dilihat

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menerima Piagam Rekor MURI dalam simulasi penanggulangan bencana 

BeTimes.id-Simulasi Evakuasi penanggulangan bencana diikuti 23.000 peserta melibatkan  berbagai dinas, instansi, TNI/Polri, dunia pendidikan, dunia usaha, komunitas penggiat bencana dan unsur masyarakat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi berhasil  memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).

Dikomandoi  Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan itu, dalam rangka puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tingkat Kabupaten Bekasi Tahun 2023, dipusatkan di Situ Rawa Binong, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Senin (15/5).

“Ini puncak peringatan hari kesiapsiagaan Nasional tahun 2023, sekaligus didedikasikan sebagai pemecahan Rekor Muri Simulasi Evakuasi Bencana yang diikuti peserta terbanyak se-Indonesia,” ujar PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan.

Dikatakan, membentuk budaya tagguh, maka bagaimana masyarakat menangani bahaya bencana di sekitarnya, masyarakat aktif mengurangi resiko bencana dan masyarakat harus siap untuk selamat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Provinsi Jawa Barat, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya yang dilakukan BPBD Kabupaten Bekasi bersama seluruh mitra kerjasama dalam hal penanganan bencana yang telah melaksanakan kegiatan ini,” katanya.

Dikatakan, dalam proses menumbuhkembangkan budaya tangguh, sejumlah simulasi penanggulangan bencana dilakukan seperti  bencana puting beliung, kebakaran, pencarian orang tenggelam, hingga proses evakuasi di air.

“Untuk siap selamat, maka simulasi ini dilakukan minimal setahun sekali setiap hari kesiagaan bencana dan bisa juga dua kali dengan bulan pengurangan resiko bencana. Rutin, acara seperti itu nanti anak-anak sekolah, pegawai di kantor, perusahaan, pabrik, masyarakat pasar sehingga selalu memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana,” jelasnya.

Dani memastikan, dari simulasi yang diperagakan akan terbentuk pembiasaan. Baik pembiasaan antara BPBD, TNI, POLRI, FPRB, jajaran Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP dan dinas lainnya, termasuk PLN dan PDAM.

“Ini akan menjadi reflex bila sering dilakukan. Namun bila jarang dilakukan atau dilatih, biasanya kita tidak reflex. Kami dari pemerintah kabupaten melalui BPBD memfasilitasi, dari mulai upaya pencegahannya atau mitigasi lalu bila terjadi penanggulangan, sampai nanti masa pemulihan atau rehabilitasi bagi yang terdampak bencana,” kataya.

Sementara itu Direktur Operasional Rekor MURI, Yusuf Ngadri mengapresiasi kegiatan simulasi bencana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Bagaimanapun, simulasi tanggap bencana ini sangat penting dilakukan untuk meminimalisir terjadi korban jiwa saat bencana.

“Tentunya MURI sangat mengapresiasi karena kegiatan ini mengedukasi kesiapsiagaan apabila terjadi bencana. Bencana itu macam-macan dan kejadiannya tidak bisa diprediksi kapan akan datang,” ujar Yusuf Ngadri.

Dia yakin, dengan simulasi ini akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menghadapi bencana. Jika masyarakat tahu apa yang harus dilakukan, tentunya tidak akan membuat panik dan dapat meminimalisir terjadinya korban jiwa.

“Kalau orang tidak ngerti apa-apa, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak tahu, nah ini akan memperparah bencana itu. Jadi simulasi pelatihan ini sangat penting, jadi saya salut dengan Pemkab Bekasi,” tambahnya.

Yusuf menilai, banyaknya masyarkat yang akan mengikuti simulasi pelatihan tanggap bencana ini menjadi sangat penting.

“Jadi sebanyak banyaknya orang harus siap, kesaradaran diri itu penting untuk melakukan antisipasi tanggap bencana,” tandasnya.(***)

Komentar