“Lahah yang kami tempati memang milik PJT dan BBWS yang telah tempati hampir 20 tahun lebih, tiba – tiba pihak Jababeka mengklaimnya,” ucap Ubaidilah.
Dijelaskan, bahwa apa yang diakui pihak Jababeka dengan mengklaim batas lahan tersebut miliknya sangat tidak mendasar, karena keseluruhan merupakan milik dari PJT dan BBWS.
“Kami bukannya binatang yang dengan seenaknya disuruh pergi begitu saja, dan dengan seenaknaya mengambil lahan milik pemerintah yang saat ini kami tempati,” sesal Ubaidilah.
Dua wanita paruh baya Hamid dan Mislan, dengan nada sedih mengaku sangat menyesalkan sikap Jababeka yang meminta mereka mengosongkan lahan itu.
“Harta benda kami sudah habis akibat kebakaran beberapa waktu lalu menimpa kami, tiba-tiba pihak Jababeka datang dengan mengintervensi untuk mengosongkan lahan yang telah puluhan tahun kami tempati,” ucap Ibu Hamid dengan berurai air mata.
Mereka akan tetap bertahan karena merupakan lahan hak kami, secara aturan telah ditempati puluhan tahun seharusnya sudah menjadi milik kami, ini malah dengan seenak diklaim Jababeka.
Sementara perdebatan yang dilakukan antara pihak Jababeka dan warga yang dihadiri aparatur Kepolisian dan TNI berakhir dengan pihak Jababeka meninggalkan lokasi tanpa dapat dikompirmasi awak media.
Komentar