Pemkab  akan Lakukan Sejumlah Langkah Antisipasi Dampak Longsor di Legok Cariu

Pemerintahan136 Dilihat

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis bersama para kepala dinas terkait, meninjau permukiman penduduk yang mengalami pergerakan tanah di Kampung Legok Cariu Desa. Sukamukti Kecamatan. Bojongmangu

BeTimes.id–Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menjelaskan bahwa Pemkab akan melakukan sejumlah langkah antisipasi serta rehabilitasi  rumah yang terdampak longsor di Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu pada Jumat (15/3).

Dan BPBD Kabupaten Bekasi juga terus disiagakan untuk memantau kondisi tanah bergerak itu setiap hari. “Sebelumnya ada titik lokasi yang memang sudah terjadi di wilayah ini dan sudah ditangani  dinas terkait, namun berhubung intensitas curah hujan yang tinggi akhirnya meluas ke rumah warga,” kata Dani.

Dikatakan, (Pemerintah Kabupaten) Pemkab akan melakukan empat  langkah dalam penanganan pergeseran tanah antisipasi serta rehabilitasi bagi rumah yang terdampak.

“Pertama adalah penyelamatan jiwa dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, yang kedua adalah perhubungan karena transportasi tidak boleh terputus walaupun posisi jalannya terus mengalami kerusakan akan ditangani secara darurat, yang ketiga  air bersih harus tetap jalan dan pasokannya dijaga serta energi listrik tetap ada, karena yang terdampak tidak hanya titik ini tapi juga yang lainnya di sekitar lokasi,” jelas Dani Ramdan.

Dani juga mengungkapkan untuk langkah selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekontruksi baik rehabilitasi untuk bangunan maupun lahan.

“Untuk rehabilitasi bangunan, hanya bisa kita tindaklanjuti setelah lahannya ditangani secara baik, dan kita sudah mendapatkan rekomendasi dari badan geologi yaitu untuk penguatan lereng, kemudian sistem drainase dan vegetasi. Semua itu sudah dalam tahap pengerjaan oleh Pemkab dan dibantu pihak Deltamas,” ungkapnya.

Dirinya juga menjelaskan opsi lain setelah perbaikannya selesai akan mengundang kembali badan geologi. Nantinya untuk mendeteksi layak atau tidaknya lahan tersebut dijadikan tempat tinggal atau harus dikosongkan.

“Ya, nanti akan kita bahas lagi, yang terpenting saat ini pergerakan tanahnya bisa berhenti dan tidak terjadi lagi serta tidak meluas dampaknya,” katanya.

Akibat pergerakan tanah atau longsor, 15  rumah warga dan mushala  mengalami kerusakan.  Empat rumah rusak parah, dinding dan lantai bangunannya mengalami retak akibat struktur tanah bergerak. Sejumlah warga juga mengungsi karena takut bangunan rumahnya akan roboh. (***)

Komentar