Perusahaan Aplikasi Raup Triliunan Rupiah, Sementara Driver Ojol Ada yang Mati Kelaparan

Peristiwa48 Dilihat

“Jadi pemotongan tarif 15 persen untuk drver Ojol di lapangan sering kali tidak dipatuhi,”tambah Felix.

Filix menegaskan, ini peraturan yang rancu karena tidak ada pengawasan dari Pemerintah.”Perusahaan aplikasi tidak mematuhi aturan-aturan itu.”tandasnya.

Dia juga mengungkapkan, perusahaan aplikasi juga mendapat keuntungan dari penjualan atribut, dan iklan produk Kerjasama dengan perusahaan ketiga.

“Kalau kita lihat ada iklan yang dipasang di driver Ojol tapi keuntungan itu driver tidak mendapatkan hal itu,”ungkap Felix.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Serikat Pengendara Online Indonesia (SePOI) Mahmud Fly mengatakan, dalam aksi serentak yang akan dilakukan di 14 titik di kota-kota besar.

Mahfud memastiakn aksi ke 14 kota ini tidak akan melakukan sweeping dengan driver Ojol Roda dua dan roda empat. “Aksi besok adalah menuntut kenaikan tarif antar penumpang roda dua, segera mengeluarkan regulasi makanan dan barang roda empat, segera keluarkan ketentuan tarif bersih roda empat, dan segera bahas dan sahkan UU Perlindungan Pengemudi Transportasi Online,”ujarnya.

Mahfud mengingatkan, agar tidak terjadi kasus driver Ojol Darwin Mangudut Simanjuntak (49) yang meninggal diduga karena kelaparan ini ternyata hidup dan merawat sang kakak yang alami gangguan jiwa (ODGJ).

“Pemerintah seharusnya hadir memberikan kesejahteraan bagi para driver Ojol. Jangan sampai terjadi mati kelaparan. Ini benar-benar perbhudakan gaya modern yang sebenarnya tidak boleh terjadi,” tegas Mahfud.

Mengutip dari CNBC Indonesia 13 Maret 2025 disebutkan, pendapatan bruto Gojek juga meningkat 17% di tahun lalu mencapai Rp14,17 triliun, dari tahun sebelumnya Rp12,11 triliun. NIlai transaksi bruto (GTV) Gojek sepanjang tahun lalu mampu menembus Rp63,04 triliun, naik 13% dari GTV Gojek tahun sebelumnya Rp55,64 triliun.

Sementara itu, margin kontribusi Gojek tumbuh 28% menjadi Rp3,38 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,64 triliun. Margin kontribusi adalah ukuran keuangan non-PSAK di mana pendapatan bersih dikurangi seluruh jumlah beban pokok pendapatan, sebagian dari beban penjualan-pemasaran yang berkaitan dengan kelebihan promosi-pemasaran produk. (Ralian)

Komentar