Diduga Kaburkan Sejarah Pemerkosaan Massa Tragedi Mei 1998, Organ 98 Minta Prabowo Pecat Fadli Zon

Nasional29 Dilihat

BeTimes.id– Mantan aktifis mahasiswa 1998, yang tergabung dalam organ 98 diantaranya Pena 98, Barikade 98, Gerak 98, dan KA KBUI 1998 menolak penghapusan sejarah bangsa yang sedang dilakukan Menteri Kebudayaan (Menkebud) Republik Indonesia Fadli Zon.

Aktifis 1998, Simson Simanjuntak mengatakan, pernyataan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal dalam Tragedi Mei 1998 sebagai “rumor tanpa bukti” adalah bentuk penyesatan publik, manipulasi sejarah, dah pengkhianatan terhadap nilai-nilai Reformasi.

Lanjut Simson, Pernyataan ini telah memicu kemarahan aktivis 1998, keluarga korban, serta masyarakat luas yang menjunjung tinggi kejujuran sejarah bangsa.

Simson menuturkan, data dan kesaksian dari berbagai lembaga independen, baik nasional maupun internasional -termasuk investigasi resmi negara pada masa Presiden B.J Habibie menyatakan dengan tegas bahwa pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa pada Mei 1998 benar-benar terjadi.

“Tragedi Kemanusiaan tersebut bahkan mendorong dibentuknya Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) melalui Keppres No. 181 Tahun 1998,” ujar Simson, di Gedung Graha Pena 98, Hos Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

Hadir Bendahara Pena 98 Bona Ventura Manurung, Ketua Senat 98 Fisip Universitas Indonesia Pande K. Trimayuni, Gerak 98 Jimmy Fajar, dan Hengky Irawan.

Komentar

Berita Selanjutnya