HKBP dan PGI Doa Bersama di Tuprok, Berdirinya TPL Bukti Krisis Ekologis

Nasional112 Dilihat

BeTimes.id– Gereja tidak boleh diam di tengah krisis ekologis yang kian merusak kehidupan, demikian seruan dalam doa bersama untuk alam Indonesia yang digelar Sinode Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Tugu Proklamasi (Tuprok) , Jakarta Pusat, Senin (18/8).

HKBP dan PGI menegaskan panggilan iman agar mimbar gereja bersuara profetis, berdiri bersama masyarakat, dan menyerukan penghentian praktik perusakan lingkungan, termasuk aktivitas PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Tapanuli Raya.Ephorus HKBP, Pdt. Victor Tinambunan, menegaskan bahwa doa bersama ini bukan hanya perayaan kemerdekaan, tetapi juga seruan agar alam Indonesia tetap lestari.

“Hari ini ada lebih dari 2 ribu warga jemaat HKBP dan pegiat lingkungan berdoa bersama dengan tujuan utama supaya alam Indonesia ini terjaga dengan baik dan jauh dari bencana,” ujarnya.

Ephorus juga menyoroti krisis ekologis di Tapanuli Raya akibat aktivitas PT TPL. Menurutnya, keberadaan perusahaan tersebut lebih banyak membawa dampak negatif dibanding manfaat. “Sejak berdiri, PT TPL telah menimbulkan perampasan tanah adat, kerusakan hutan, longsor berulang, hingga berkurangnya debit sungai. Bahkan memicu konflik sosial di tengah masyarakat,” jelasnya.

Ditegaskan, momentum 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia ini harus menjadi titik tolak untuk melawan segala bentuk penjajahan baru, termasuk perusakan alam.

Komentar