Kepala BNN: Dulu Butuh 5 Tahun, Lewat Media Daring Hanya Butuh 6 Bulan Jadi Teroris

Hukum76 Dilihat

“Contohnya begini, ketika dia mengakses kejadian perang Suriah atau perang Irak. Terus, misalkan di YouTube, nanti semakin dia sering mengakses, ya, itu akan terpolakan, akan terbentuk,” jelas dia.

Selain media sosial, Eddy menyebut radikalisasi juga terjadi melalui permainan daring.

Ia menjelaskan bahwa game online memiliki fitur private chat dan voice chat yang kerap dimanfaatkan pelaku dengan metode yang dalam psikologi dikenal sebagai digital grooming.

Tahapannya dimulai dari membangun kepercayaan, menciptakan kedekatan emosional, hingga menyamakan minat dan hobi.

“Nah, ketika sudah dapat grooming-nya, maksudnya kelompoknya di situ, baru ditarik isolasi ke luar. Masuk ke dalam grup media sosial, baik itu Instagram maupun WhatsApp. Nah, di situlah baru dimainkan, namanya normalisasi perilaku,” ucap dia.

“Artinya apa? Didoktrin. Didoktrin tentang karena ini dia kiblatnya ke ISIS, didoktrin tentang nilai-nilai ISIS. Contohnya tentang buku Buku Muqarrar Fi Tauhid. Ya, di situ diajarkan bagaimana bahwa demokrasi itu haram. Bahwa aparat itu thogut,”tandasnya.

Komentar