Ketua Komisi III Husni Thamrin: Pembangunan Gedung Sekolah  Harus Dibarengi Pengadaan Meublernya

Peristiwa609 Dilihat

Ketua Komisi III DPRD Husni Thamrin (foto ist/ant)

BeTimes.id-Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Husni Thamrin mengapresiasi fokuskan pembangunan gedung  sekolah yang  rusak  di tahun 2021 mendatang sebagaimana diungkapkan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dalam setiap Musrembang di tingkat Kecamatan. Tetapi, harus diikuti pengadaan meublernya.

Banyak bangunan SD Negeri dan SMP Negeri yang mengalami kerusakan, sehingga sudah sangat mendesak untuk diperbaiki. Terutama yang harus rehab total, sehingga kegaiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja ketika membuka Musrembang di Karangbahagia

Sebagaimana sering diungkapkan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat Kecamatan, akan memprioritaskan pembangunan gedung SDN dan SMPN yang rusak. Makanya, diminta kepada para Camat dan Kepala Desa supaya mendata gedung yang rusak, sehingga pada 2021 mendatang, bisa diperbaiki.

Husni Thamrin yang juga Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini menegaskan, perbaikan gedung-gedung SDN dan SMPN itu memang harus dilakukan segera. Karena kalau dibiarkan berlarut-larut, kondisinya akan semakin parah. “Saya sangat setuju dan akan mendorong dalam penganggaran tahun 2021 mendatang, harus dialokasikan secukupnya untuk pembangunan gedung sekolah itu,” katanya.

Namun, Husni Thamrin meminta agar pembangunan gedung diikuti dengan pengadaan meubeler, sehingga ketika bangunan selesai dibangun, langsung bisa digunakan. Karena, selama ini  ada bangunan yang sudah baru selesai, tetapi meublernya tidak ada, sehingga terkesan mubajir karena tak bisa digunakan. “Bangunan bagus, tapi tidak ada meja dan bangkunya, sama saja tidak ada artinya. Toh tak bisa digunakan, sebab tak mungkin harus belajar di lantai,” katanya.

Karena itulah, diharapkan pembangunan itu terencana dengan baik, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.  Diakui, jika bangunan sekolah yang sudah rusak semuanya dibangun serentak, memerlukan anggaran yang cukup besar.  Makanya, pembangunan harus tepat sasaran. “Jangan sampai bangunan sudah selesa, tetapi tak ada peralatan lainnya, seperti yang terjadi selama ini. Bangunan selesai, tapi tak ada meublernya, sehingga gedungnya tak bisa digunakan,”katanya.

Husni Thamrin meminta kepada Dinas Pendidikan, supaya  mendata agar pembangunan tidak mubajir. Sebab, jangan sampai terkesan hanya semangat membangun, tetapi kurang tepat sasaran, katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda (hem)

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda mengakui masih ada gedung yang sudah dibangun beberapa tahun lalu, tetapi meublernya belum tersedia, sehingga tidak bisa digunakan. Makanya, ke depan pembangunan gedung dengan meublernya harus dilakukan bersama, sehingga ketika gedung selesai, maka langsung bisa digunakan.

Pihaknya juga berharap agar pembangunan gedung dan pengadaan meublernya ditangani Dinas teknis seperti PUPR. Sebab, selama ini pembangunan gedung ditangani Dinas  PUPR, sedangkan meublernya diserahkan ke Dinas Pendidikan. “Secara pribadi, saya menyatakan kurang pas. Biarlah Dinas Pendidikan menangani pendidikan saja, tidak terlibat dalam pengadaan meubler, sehingga kami fokus hanya menangani pendidikan saja,” katanya. (hem)

Komentar