Kongres GAMKI, Wakil Rektor UKIM: Politik Itu Etika Untuk Melayani

Politik416 Dilihat

Wakil Rektor UKIM Pdt. Steave Gasperz (tengah) sedang memaparkan thema dan sub thema, di Gereja GPM Maranatha, Ambon, Selasa (16/5).

BeTimes.id-Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Pdt. Steve Gasperz ingatkan bahwa politik itu adalah mekanisme mengelola kekuasaan.

“Mengutip pendapat Leimena bahwa politik itu etika untuk melayani,” kata Steve, dalam studi meeting them dan sub thema, di Kongres XII GAMKI, Gereja GPM Maranatha, Ambon, Selasa (16/5/2023).

Thema Kongres XII GAMKI dibangding Mazmur 80, “Pulihkan Bangsa Kami”, dengan Sub Thema,”Mewujudkan Kepemimpinan Pemuda Kristen Yang Transformatif dan Inovatif.”

Menurut Steave, bagaimana
Bagaimana memelihara dan merawat relasi dengan masyarakat dan gereja. “Termasuk dengan anggota GAMKI, bangsa dan negara,”tukas Steave.

Menurut Steave dibutuhkan konsilidasi pikiran untuk memulihkan kesadaran kebangsaan masyarakat Kristen, khususnya Pemilihan Kepala Daerah (Pemiluda) terkait iman Kristiani.

“Konsolidasi organisasi untuk memulihkan kesadaran kita bahwa GAMKI adalah alat pelayanan Tuhan untuk melayani umat Tuhan atau generasi muda Gereja agar mampu berpolitik seperti yang diteladankan Johannes Leimena bahwa politik itu adalah etika untuk melayani kekuasaan berdasarkan iman Kristen,”pungkas Steave.

Lebih lanjut dia mengutarakan, konsolidasi relasi untul memulihkan kesadaran kader GAMKI bahwa memelihara dan merawat hubungan dengan gereja, dan umat Tuhan.

“Konsolidasi penguatan iman ideologi Kristen untuk memulihkan kesadaran kita agar teguh dalam pendirian, tidak goyah dan terus setia dalam pekerjaan Tuhan supaya jerih payah kita tidak sia sia,”tutur Steave.

Dia menanyakan, apakah nanti masih ada GAMKI 10 tahun atau 20 tahun yg akan datang. “Biarkan Tuhan menguasai hati nurani kita. Biarkan Tuhan berperkara dalam hidup kita,” tambah Wakil Rektor UKIM.

Sementara, Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Paulus Koritelu menuturkan, GAMKI sebagai organisasi kader pemuda diharap lebih menekankan politik kebudayaan dalam pemulihan hidup.

“Apa yang dipulihkan
Mengapa kita butuh pemulihan. Bagaimana pemulihan itu harus terjadi dalam perkenaan Tuhan,”ujar Paulus. (Ralian)

Komentar