BeTimes.id–Kepala Bidang Budaya Disbudpora Kabupaten Bekasi, Reza Nur Alam menyampaikan, acara diskusi untuk mengenalkan sejarah Museum Gedung Juang kepada masyarakat, khususnya generasi milenial.
Hal itu dikatakan, ketika Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) menggelar Talkshow Sejarah Budaya Digital Bagi Generasi Milenial di Halaman Museum Gedung Juang 45 Bekasi, Sabtu (18/11) malam.
Acara ini menghadirkan narasumber Jaka Perbawa, Endra Kusnawan Prihadi, Drahim Sada serta Mu’tashim Billah dan dimeriahkan band asal Kabupaten Bekasi Sanca Records.
Talkshow ini mengumpulkan masyarakat untuk memberikan masukan seperti inovasi diantaranya tempat ini sebagai wadah untuk berkumpulnya para seniman dan budaya yang fasilitasi secara optimal.
Reza menyampaikan, di Museum Gedung Juang ini, juga ada berbagai kantor seperti Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) yang memberikan edukasi kepada masyarakat bersama Dewan Kebudayaan Kabupaten Bekasi.
“Kami mengenalkan Gedung Juang itu seperti apa di dalamnya, ada pengetahuan sejarah tentang Kabupaten Bekasi,” katanya.
Dikatakan, masyarakat sangat antusias untuk menghadiri kegiatan talkshow ini dari berbagai kalangan baik tua maupun muda. “Alhamdulillah ada sekitar seribu masyarakat menghadiri kegiatan ini, mereka sangat antusias untuk bisa menyimak yang disampaikan oleh narasumber,” katanya.
Selain itu kegiatan ini untuk menghibur masyarakat, karena di Gedung Juang ini setiap malam minggu ada penampilan seni dan budaya, diantaranya Topeng dan Tari yang diisi kalangan seniman Kabupaten Bekasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengunjungi Gedung Juang untuk bisa mengenal lebih dalam tentang sejarah Gedung Juang dan sejarah Kabupaten Bekasi,” katanya.
Salah seorang peserta Talkshow Mamah Ghofur (43) mengaku bangga karena Gedung Juang sekarang sudah direvitalisasi dengan hasil sangat bagus dan fasilitasnya sangat lengkap.
“Ya, saya juga selama satu bulan ini bisa menggunakan fasilitas yang ada di sini seperti latihan theater bersama teman-teman setiap malam Sabtu dan Minggu.
Jadi semua seniman budayawan kumpul jadi satu, dan ini juga bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk ikut melestarikan seni dan budaya Bekasi,” katanya. (***)
Komentar