Nota Pembelaan Sekjen PDIP Hasto: Rekayasa Hukum Yang Terjadi Sungguh Suatu Ironi

Hukum223 Dilihat

“Sejarah penindasan akhirnya melahirkan PDIP. Partai ini selalu setia pada jalan demokrasi meskipun pada periode 2004-2014, pragmatisme politik semakin menguat. Pada periode ini, eksistensi partai sepertinya hanya mewujud apabila menjadi bagian pemerintahan. Dalam periode ini PDIP terus melakukan konsolidasi ideologi, organisasi, kader, dan sumber daya kepartaian,” katanya.

Lalu, Hasto mengatakan PDIP telah memenangkan tiga kali Pemilu secara berturut-turut pada 2014, 2019 dan 2024. Dia mengatakan Pemilu 2024 merupakan ujian terberat yang menguji daya tahan PDIP.

“Akhirnya pada Pemilu 2014, 2019, dan 2024, PDI Perjuangan dipercaya rakyat sehingga dapat menang pemilu tiga kali berturut turut. Namun Pemilu 2024 adalah terberat dan benar-benar menguji daya tahan partai,” ujarnya dengan suara terjeda dan terisak.

Lebih lanjut, Hasto menyebut penanganan perkaranya penuh rekayasa hukum. Dia mengatakan rakyat tetap menempatkan PDIP sebagai pemenang Pemilu meski menghadapi penyalahgunaan kekuasaan.

“Karena itulah rekayasa hukum yang terjadi ini sungguh suatu ironi di tengah tengah pengakuan rakyat yang tetap menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu, meskipun menghadapi begitu banyak penyalagunaan kekuasaan,” ujarnya.

Komentar