Jeirry mengatakan, pertanyaan-pertanyaan penting yang belum dijawab KPU antara lain, apa alasan substantif KPU mengeluarkan keputusan itu pada waktu yang tidak tepat?”
Apakah ada permintaan atau tekanan dari pihak tertentu—baik partai politik, kandidat, maupun kekuatan politik lain—yang mendorong lahirnya keputusan itu? Jika iya, siapa dan dengan tujuan apa?,” Tanya Jeirry.
Dia mempertanyakan, mengapa KPU menindaklanjuti permintaan atau tekanan itu tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap integritas dan kredibilitas lembaga?,” tukasnya.
Menurutnya, transparansi KPU dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting, bukan sekadar untuk menyelesaikan kontroversi, tetapi juga untuk memulihkan kepercayaan publik.
Tanpa penjelasan yang jernih, kesan bahwa KPU sempat melakukan pelanggaran asas pemilu-khususnya asas kesetaraan perlakuan kepada semua peserta pemilu-akan terus menghantui.
Jeirry menuturkan, KPU tidak boleh menganggap bahwa persoalan selesai hanya karena keputusan tersebut telah dibatalkan.










Komentar