Sebanyak 2.086 Usaha IKM di Kabupaten Bekasi Terdampak Covid-19

Bisnis380 Dilihat

BeTimes.id-Sebanyak 2.086 usaha industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Bekasi terdampak virus corona (Covid-19). Walau sebagian masih beroperasi, tetapi produknya merosot tajam, bahkan sama sekali sudah berhenti.

Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Peno Suyatno kepada Bekasi Times, Rabu (6/5), mengatakan, di tengah Covid-19 yang melanda dunia saat ini, semua memang terkena imbasnya. Jika perusahaan raksasa saja, terdampak cukup dahsyat, apalagi IKM di daerah industri terbesar di Asia Tenggara ini. “Ini memang tak bisa dihindarkan, karena kesulitan memasarkan produksinya. Kalau pun ada yang tetap bertahan dan menunjukkan eksistensinya di tengah  kondisi memprihatinkan ini, namun produknya jauh merosot. Dan itu tidak banyak,” kata mantan Kepala Bagian Umum Kabupaten Bekasi ini.

Di awal Covid-19 hingga berjalan beberapa lama, IKM masih bisa eksis, namun setelah masuk bulan kedua hingga saat ini, sebagian besar tak bisa bertahan lagi. Makanya, 2.086 saat ini, kondisinya memprihatinkan, sehinga telah diusulkan ke Pemerintah Pusat supaya mendapatkan bantuan. “Kami berharap Pemerintah Pusat memperhatikan kondisi IKM tersebut. Bagaimana mekanisme bantuan yang akan diberikan, tentu diserahkan ke Pemerintah Pusat. Bahkan, jika memungkinan IKM yang terkait dengan perbankan bisa mendapat keringanan,” katanya.

Pengajuan bantuan terhadap ribuan IKM ke Pemerintah Pusat itu, setelah dilakukan pendataan di tengah Covd-19 yang belum diketahui sampai kapan akan berakhir. “Saat ini, usaha IKM itu memang terpuruk, sekalipun tetap ada yang bertahan dengan produksinya yang jauh merosot. Makanya, sangat berharap adanya perhatian Pemerintah Pusat demi kelangsungan usaha IKM itu. Pendataan itu, sesuai permintaan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.,” kata Peno.

Ribuan usaha IKM di daerah lumbung padi Jawa Barat ini, selama mayoritas memasarkan produknya menggunakan sistem dalam jaringan (daring) atau online. Dengan sistem ini, IKM mulai berkembang, namun kini terpuruk akibat ditempa virus corona. (hem)

Komentar