Pesan Perayaan Natal Nasional 2021, Wandik: Belajar dari Misionaris Menghadapi Orang Papua

Uncategorized939 Dilihat

Ketua Panitia Perayaan Nasional 2021 Partai Demokrat Willem Wandi. (Foto: Ralian)

BeTimes.id-Perayaan Natal Nasional 2021 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat sampai saat ini pandemi covid-19 yang masih belum pulih, sehingga perayaan dilaksanakan dengan sederhana. Peserta sangat terbatas, penuh kesederhanaan, namun tetap spirit cinta kasih Partai Demokrat yaitu pedulu dan berbagi dalam bentuk bakti sosial tetap dilaksanakan.

Ketua Pelaksana Willem Wandik mengemukakan, rangkaian perayaan natal nasional Partai Demokrat di antarnya bakti sosila dengan membagikan paket bantuan di enam wilayah DKI Jakarta dan korban gempa Banten. Ini bentuk karya dan wujud nyata Partai Demokrat peduli dan beri solusi kepada masyarakat.

“Kami yakin dan percaya kita semua akan berlomba-lomba mewujudkan kegiatan mulia ini, kader Partai Demokrat terpanggil berbakti untuk negeri sesuai dengan Tema Natal Nasional tahun 2021 “Cinta Kasih Kristus Yang menggerakan Persatuan,”vujar Wandik, yang juga Anggota Komisi V DPR RI itu, dalam kata sambutannya, Sabtu (29/1) malam.

Wandik mengutarakan, tiga seruan “kebangsaan” yang menghilhami hadirnya hari natal dalam keyakinan umat kristen, agar menjadi bahan renungan dan masukan bagi para pemimpin nasional demi kepentingan Bangsa dan Negara yang kita citai.

Pertama, Natal harus dimaknai sebagai datangnya juru selamat yang membawa kasih dan damai bagi kehidupan umat manusia. Tidak terkecuali, natal yang telah berlangsung selama 4 tahun di Tanah Papua sejak tragedi 2018 silam, telah membawa bencana kemanusiaan dan hilangnya damai natal di wilayah operasi militer.

“Kami menghimbau kepada Pemerintah, untuk mengehentikan cara-cara represif operasi militer, untuk mengehentikan siklus kebencian dan kekerasan berdarah yang tidak ada akhirnya di Tanah Papua,” tegas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen (DPP GAMKI) itu.

Wandik, mengingatkan dalam pesan natal Partai Demokrat kepada pemerintah, bahwa ketika masa lampau, ketika misionaris menginjakkan kaki pertama kali ke wilayah lembah Balliem, Tanah Papua, mereka juga sempat dibunuh warga pribumi, tetapi para misonaris tidak membalas dengan pasukan bersenjata untuk datang.

“Melainkan percaya dengan kasih dan pengorbanan Kristus, yang akhirnya meluluhkan hati warga pribumi untuk menerima Kristus. Tanah Papua tidak dapat ditaklukan dengan kekerasan dan senjata, melainkan dengan kasih yang tulus sebagaimana diajarkan para misionaris pada masa lampau,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Selanjutnya, pesan kedua, natal juga memberikan isyarat datangnya hukum yang menyempurnakan ajaran taurat Musa dan perintah Raja Daud, untuk membawa hukum dan keadilan bagi umat manusia. “Kekuatan transenden “hukum Tuhan” yang diajarkan dalam Alkitab, memerintahkan kepada umat manusia untuk menegakan hukum dan keadilan, terutama bagi tatanan kehidupan manusia dalam membangun negara dan bangsa.

“Kami perlu mengingatkan kepada penguasa di negeri ini, baik itu Presiden, Panglima TNI, Kapolri, untuk menegakan hukum dan keadilan dalam menjalankan fungsi bernegara, karena sejatinya, jabatan kekuasaan yang diperoleh itu, akan mempertimbanhkan jawaban di hadapan Tuhan yang maha adil. Penegakan hukum tidak boleh timpang di negeri ini,setiap anak bangsa terlepas dari atribut “kekuasaan” , mau pejabat atau rakyat jelata, harus mendapat porsi “keadilan” yang sama, sebagaimana perlakuan Tuhan yang tetap sama kepada setiap mahluk ciptaan-Nya,” pungkas Wandik.

Lebi

Pesan ketiga, kata Wandik, natal juga membawa pesan cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama, ditengah-tengah masa sulit pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun, dan banyaknya peristiwa bencana alam yang terjadi di sepanjang tahun terakhir.

“Ekonomi rakyat mengalami penurunan,lapangan pekerjaan mengalami penurunan besar-besaran. Kami menghimbau kita semua untuk mengaktifkan “alarm empati kepedulian sosial” terhadap sesama. Natal mengajarkan kepada kita semua, untuk peduli, berbagi, menolong kepada sesama yang tidak beruntung, tanpa melihat latar belakang agama, ras, suku, dam status sosialnya,”ujar Wandik.

Dalam perayaan natal tersebut, kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disambut dengan tari Yospan dari Papua. Tarian Yospan adalah tari persahabatan, yakni tari Yosim Pancar, yang disingkat Yospan, yang berasal dari Kabupaten Yapen, Papua. Sebuah seni tari dan musik yang merupakan bagian dari upacara adat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pesta pernikahan hingga menyambut tamu bagi masyarakat Papua.

Tari Yospan berasal dari Papua menyambut Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, dan tamu undangan (Foto: Ralian)
Suguhan para penari lelaki dan perempuan mengenakan khas pakaian dari rumbai ini sangat memberikan hiburan bagi para tamu undangan. AHY, panggilan Agus Harimurti Yudhoyono, sangat kagum akan tarian Yospan yang dibawakan tersebut.

Berbagai tampilan pakaian budaya yang mewarnai natal partai berlambang segitiga mercy ini membuktikan bahwa Indonesia majemuk yang tidak bisa dinafikan. Karena itu, Partai Demokrat lebih menekankan ideologi nasionalis religius. “Indonesia adalah majemuk, namun tidak memungkiri bahwa masyarakat kita beragama, menyembah Tuhan yang harus dihargai antara agama satu dengan yang lainnya.

Dalam perayaan natal itu, penyanyi Joy Tobing juga tampil menghibur dengan lagu-lagi rohani dan berbagai lagu lainnya. Seusai perayaan hari kelahiran sang mesias ini,Joy Tobing bernyanyi judul “Anak Medan” membawa suasana peserta perayaan tumplek menari. Anisa Pohan ikut larut dalam suasana lagu dengan menari sembari berputar dengan para anggota Partai Demokrat.

Perayaan natal bertajuk “Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan (1 Petrus 1:22) ” itu dihadiri Anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat EE Mangindaan, Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya, Isteri mantan Ketua Umum Pertama Partai Demokrat Titi Budi Santoso, Wakil Ketua Umum Vera Febianty, Anggota DPR RI Benny Kabur Harman, Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitandoan, Pendeta Daud Tony, dan berbagai rohaniawan dari lintas agama.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edie Baskoro Yudhoyono hadir secara virtual.

Selanjutnya, putra sulung Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memimpin penyalaan lilin natal, dengan menyalahkan api kaki dian yang disediakan dalam perayaan tersebut. Sembari memberikan lilin kepada sejumlah tokoh penting partai besutan SBY tersebut. (Ralian)

Komentar