Para Pedagang di Kramat Jati Resah karena Pungli Preman Berbaju Ormas

Hukum203 Dilihat

Polisi bergerak cepat merespons aduan warga soal viral intimidasi yang dilakukan preman berkedok ormas ini. Tak lama, pelaku berhasil ditangkap.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa F Marasabessy mengatakan, berdasarkan hasil analisa kepolisian, tim berhasil mengidentifikasi pelaku, kemudian tim berhasil mengamankan satu orang pelaku atas nama PP pada Rabu, 14 Mei 2025 sekira pukul 00.30 WIB di kontrakannya di Jalan Kramat Barat, Kampung Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Selanjutnya tersangka berikut barang bukti dibawa ke Subdit 3 Tahbang/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya guna proses penyidikan lebih lanjut,” ujar Resa.

Kronologi kejadian berawal saat PP melakukan intimidasi terhadap kepala sekuriti Pasar Induk Kramat Jati yang merupakan purnawirawan anggota Polri. Resa mengatakan PP melakukan tindakan intimidasi secara tiba-tiba.

“Bermula dari korban selaku chief security yang sedang duduk di Pos Pantau Pasar Induk Kramat Jati, kemudian tiba-tiba pelaku tanpa sebab langsung mendorong dengan badan lalu mengatakan ‘mau ngajakin ribut lu, kenapa semua pedagang saya nggak boleh dagang, atas perintah siapa itu’,” kata Resa kepada wartawan, Rabu (14/5).

Dia mengatakan saat menerima tindakan intimidasi dari pelaku, korban berupaya berdiri. Namun saat itu juga pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

“Pada saat korban berdiri, pelaku langsung meninggalkan tempat tersebut ke arah Lobi Cabai. Kemudian saat korban berusaha mengejar pelaku, situasi nya tidak memungkinkan,” jelas Ressa.

Dia mengatakan mendapati hal tersebut, korban pun membuat laporan ke Polsek Kramat Jati. Dia menyebut berdasarkan laporan tersebut, pihaknya melakukan serangkaian penyelidikan hingga akhirnya berhasil mengamankan pelaku.

Sementara itu, personel gabungan Polri, TNI hingga Satpol PP melakukan penertiban pelaku premanisme di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur (Jaktim). Salah satunya dengan membongkar posko organisasi kemasyarakatan (ormas) di lokasi.

“Mohon maaf ini, saya tidak mau lihat ada posko-posko organisasi yang ada simbol-simbol ormas di jalanan-jalanan itu, nanti saya tertibkan, saya bongkar. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, ini sudah menjadi kewenangan kami untuk menertibkan itu,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dilansir Antara, Kamis (15/5).

Nicolas juga menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap lokasi yang seringkali dijadikan lokasi berdirinya posko ormas.

Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka menambahkan, selain membongkar posko petugas gabungan juga menyisir preman berkedok ormas yang diduga masih berada di dalam area pasar.

“Kita untuk mencari preman-preman yang ada di Pasar Induk Kramat Jati. Jadi memang malam ini nihil, kita sudah sisir dari blok ke blok,” ujar Rusit. (Ralian)

Komentar