Para Pedagang di Kramat Jati Resah karena Pungli Preman Berbaju Ormas

Hukum37 Dilihat

BeTimes.id– Para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dibuat resah dengan adanya pungutan liar (pungli) berkedok organisasi masyarakat (ormas). Sejumlah pedagang dimintai uang dengan alasan biaya sewa hingga ‘keamanan’.

Bukan hanya dirasakan oleh pedagang resmi yang menempati los di dalam Pasar Induk Kramat Jati, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di depan pintu akses masuk ke Pasar Kramat Jati juga dibuat resah aksi oknum ormas yang memungut uang setiap hari.

Beberapa PKL mengaku dimintai uang hingga jutaan dalam satu bulan. Mereka diwajibkan membayar setoran dengan alasan supaya jualan mereka tidak ‘diganggu’.

Wahyu, 53, salah satu pedagang mengaku resah dengan ulah preman berkedok ormas ini. Pasalnya, pedagang resmi yang berjualan di dalam los Pasar Induk Kramat Jati diwajibkan membayar retribusi ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya.

Para pedagang merasa keberatan dengan keberadaan PKL yang dilindungi oleh ormas. Riki menyebutkan keberadaan PKL tersebut mencapai ratusan dan sudah ada sejak puluhan tahun.

“Makanya, kami berharap revitalisasi dan penataan segera dilanjutkan dan ketika sudah rapi pasti akan lebih banyak lagi pembeli yang datang,” kata Riki, dilansir Antara, Kamis (14/5).

Komentar