Teknologi Digital Harus Digunakan Secara Bertanggungjawab

Pendidikan475 Dilihat

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi,DR.Carwinda

BeTimes.id-Era digitalisasi di mana informasi begitu mudah dan cepat diperoleh dan disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Tentu saja, kehadirannya membawa dampak positif dan negatif. Para pelajar, harus menggunakannya secara bertanggungjawab.

Bagi yang menggunakan secara tepat, akan bermanfaat bagi penggunanya, namun sebaliknya kalau digunakan secara berlebihan justru resikonya negatif. Era digital ini, tentu saja membuat para orangtua harus ekstra mengawasi anaknya, apalagi sejak Pandemi Covid-19, para siswa harus menggunakan komputer atau handphone sebagai alat belajar daring.

Sebab, dampaknya begitu kompleks terhadap kehidupan. Bahkan, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, akan  merusak tatanan kehidupan, terutama generasi muda. Karena banyak konten negatif  dengan mudah ditemukan.

Dan tak bisa dipungkiri, dengan digitalisasi ini, sudah banyak yang terjerumus akibat bebasnya memanfaatkannya.  Yang pasti, perkembangan teknologi digital tidak bisa dihindari, sehingga diperlukan semua pihak berperan dalam mengantisipasi pengaruh buruk dalam penggunaan teknologi itu.

Karena itulah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bekasi DR.Carwinda mengingatkan agar anak didik menggunakan media sosial (medsos) dengan baik. Sebab, era digitalisasi memang tak bisa dihindari. Medsos menjadi sarana untuk beraktualisasi diri, sehingga para guru, kepala sekolah diminta harus berperan  menyampaikan koridor-koridor dan aturan yang bertanggung jawab.

Dalam kegiatan Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Provinsi Jabar tahun 2022 di Gedung Graha Pariwisata, Komplek Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kamis (25/08),  DR.Carwinda meminta agar para pelajar  menggunakan media sosial (medsos) dengan baik dan benar.

Pada kesempatan itu, kegiatan itu pun diawali dengan ikrar agar para peserta menggunakan medsos dengan bijak dan bertanggung jawab. Sehingga memberikan masukan kepada para tenaga pengajar agar memahami cara penggunaan medsos yang benar. Sehingga, penggunanya terhindar dari prilaku negatif.

“Banyak narasumber, para pakar bidang medsos, yang akan memberikan pemahaman dan pendidikan anak-anak, dalam menggunakan medos, tetapi dengan cara, konten yang baik dan positif,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi ini berharap agar para peserta seminar tersebut bisa mengetahui, sehingga tidak membuat konten yang mengarah kepada pelanggaran hukum dan mengantisipasi banyaknya konten negatif.

“Konten yang menyerang, mengganggu orang lain, apalagi mengganggu NKRI itu jangan dibiarkan dan jangan dikasih like dan komentar,” katanya.

Dikatakan mantan Asisten Daerah (Asda) ini, medsos harus digunakan dengan baik dan benar dan tak lepas dari pendidikan karakter, sedangkan siswa diharapkan dapat menggunakan medos dengan mengedepankan kesopanan dan kesantunan.

Literasi digital itu, katanya tidak lepas dari pendidikan karakter. Apalagi,  literasi digitalisasi sudah masuk pada proses belajar mengajar di daerah industry terbesar di Asia Tenggara ini, seperti  anak-anak sudah dapat menggunakan audio box dalam proses belajar mengajarnya.

“Bahkan guru sudah menggunakan google crome, literasi digital, anak-anak  sudah bisa mengenal menggunakan konten, bahkan guru juga dapat menyampaikan pelajaran dengan,” tandasnya. (hem)

Komentar