Selanjutnya, Tanak mengatakan, KPK akan menyampaikan kepada Presiden Prabowo jika penyelidik menemukan unsur korupsi dalam proyek kereta cepat tersebut.
“Ketika ada (tindak pidana korupsi) tentunya Presiden juga akan menerima (pemberitahuan). Karena beliau sudah mengamanatkan dalam Asta cita ketujuhnya tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,” katanya.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah akan menanggung penuh kewajiban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Masyarakat diminta tidak perlu cemas terhadap polemik pembiayaan proyek tersebut karena Indonesia memiliki kemampuan fiskal untuk membayar.
”Enggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut utang Whoosh? Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti utang itu Whoosh semuanya. Indonesia bukan negara sembarangan,” ujar Presiden Prabowo saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo. Selain itu, ada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.







Komentar